Bagikan Yesus Buat Orang Lain
7 Jan 2011, 18:27
Adalah suka cita yang besar mendapat kesempatan mendengar homili Rm. Eduardus Maria Cyprianus Verbeek O.Carm (83 thn). Ia terlahir di Amsterdam 12 Oktober 1928. Romo yang selama ini bermukim di Batu, Malang, nampak segar bugar dan pikirannya jernih. Ia memimpin misa minggu malam jam 19.00 WIB di gereja MBK. Waktu itu saya sedang tugas tatib Karmelit awam dan koor A. Sugiyopranoto.
Saya berusaha merenungkan butir-butir kotbah yang indah itu, dari romo Karmel yang sepuh, langka dan kontemplatif. Ia merujuk pada surat Santo Paulus kepada jemaat di Efesus: " Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun, turut menjadi ahli waris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji Kristus." Romo merasa dirinya terpanggil untuk mengikuti jejak Paulus: untuk menjadi saksi Kristus.
Pesta Tiga Raja merupakan puncak perayaan Natal. Sesungguhnya orang majus itu bukan RAJA tetapi orang-orang pintar dari timur yang bisa membaca tanda-tanda zaman. Tidak seperti ahli-ahli Taurat dan orang Parisi yang tahu: "dari Bethlehem akan bangkit bagiKU seorang yang memerintah Israel," tetapi mereka tidak mencari Yesus. Para majus mencari-cari dan mereka menemukan-Nya.
Mereka membawa mas, mur dan kemenyan sebagai persembahan bagi kanak-kanak Yesus yang miskin. Dan seperti dalam Doa Syukur Agung (DSA) kita mempersembahkan diri kita sebagai kurban: "Sudilah menerima dan memberkati persembahan suci ini yang kami sampaikan kepada-Mu."
Satu makna baru yang saya tangkap dari dalam kotbah itu: mengapa para majus mengambil jalan lain untuk pulang ke negeri asal mereka?
Pertama, agar mereka tidak berjumpa lagi dengan raja Herodes yang mempunyai niat jahat untuk membunuh Yesus. Kedua, orang yang telah berjumpa dengan Yesus pasti tidak lagi berjalan di jalan yang lama sama tapi jadi manusia baru. Dari jalan gelap ke jalan terang. Ketiga, para majus bisa mewartakan kabar suka cita kepada orang-orang lain.
Kita tidak cukup hanya jadi pengikut Yesus. Kita harus mempunyai pengalaman akan Tuhan Yesus sendiri yang membawa suka cita dan damai itu. Orang yang telah mempunyai 2-6-7 (not, re-la-si) dengan Tuhan Yesus pasti akan mau membagikan keselamatan kepada orang lain. Ia tidak ingin mendekap keselamatan itu hanya bagi dirinya sendiri.
Seruan nabi Yesaya hendaknya jadi pemicu gerakan ini: "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu." Sepantasnyalah seorang yang telah mempunyai pengalaman akan Yesus membagikan suka cita damai sejahtera bagi orang lain. Sehingga persada bumi tercinta ini aman dari konflik dan tindakan kekerasan serta kecemburuan sosial: " Ia sayang kepada orang yang lemah dan miskin, Ia akan menyelamatkan orang miskin. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan, darah orang miskin mahal di matanya." (Mzm 72)
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |