Devosi Kepada Bunda Maria
6 May 2011, 11:18
Mengenal, mencintai dan mengagumi pribadi Yesus Kristus, mengharuskan orang untuk mengenal, mencintai dan mengagumi orang yang paling dekat dengan Dia secara manusiawi, yakni Maria, ibu-Nya. Memuji dan mencintai Maria itu akan bermakna kalau devosi Maria dilaksanakan dalam kerangka penghayatan Iman Katolik. Peran Maria sebagai Bunda Allah ini dipandang sebagai alasan terdalam untuk membenarkan puja-puji, hormat, cinta, dan kasih kepada Maria.
Memuji MariaElisabet dan anak dalam rahimnya (Yohanes Pembaptis) mengagumi dan menghormat Maria: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?" Santo Christostomus memuji:
"Kami menghormati dikau yang seharusnya dihormati lebih dari pada Kerubim, dipuji tanpa bandingan daripada Serafim. Engkau tanpa kehilangan keperawananmu melahirkan Sabda Tuhan. Engkau sungguh Bunda Allah." Dalam antfon Alma Redemptoris Mater ada rumusan: "Engkau melahirkan Khalikmu yang kudus, heranlah semesta alam."
Mencontoh MariaKonsili Vatikan II memuat: "Sambil mengikuti Bunda Tuhannya dengan kekuatan Roh Kudus, gereja dan umat beriman memuliakan secara lestari iman yang utuh, harapan yang kukuh, dan cinta kasih sejati. Bunda Maria sudah dimuliakan di surga, maka Gereja tanpa ragu menampilkan Maria sebagai gambaran dan contoh yang mulia."
Memohon Pengantaraan Doa MariaHarus diusahakan agar doa-doa tidak bercorak seakan-akan tanpa Allah, Maria sendiri bisa mengabulkan doa-doa kita. Santo Thomas Aquinas mengatakan: "Doa dalam arti yang sesungguhnya memang hanya ditujukan kepada Allah. Kalau doa-doa itu ditujukan kepada malaikat dan Orang Kudus, karena mereka telah dipersatukan secara sangar erat dengan Allah. Yang membuat doa kita lebih effektif."
Memiliki Aspek Allah TritunggalKalau Maria diwartakan dan dihormati, harus mengarahkan umat kepada Yesus Kristus, cinta kepada Allah Bapa serta Allah Roh Kudus. Santo Louise de Montfort: "Kebenaran semangat devosional kepada Maria terletak pada Yesus Kristus sendiri. Devosi Maria harus menjadi sarana mudah menemukan Yesus Kristus."
Memiliki Aspek Eklesiologi dan SosialMencintai Maria membuat kita: "merasa turut bersama Gereja" (terlibat aktivitas Gereja). Maria menghendaki agar cintanya yang membara kepada Yesus Kristus, kita lanjutkan dengan terus mencintai sesama.
Memilik Aspek LiturgisPraktek devosional dan kesalehan pribadi dapat menjamin dan memelihara relasi manusia dengan Allah di dalam keseluruhan ibadat resmi Gereja (Liturgi). Merayakan liturgi untuk meresapkan misteri keselamatan. Praktek devosi bersumber pada liturgi dengan doa, bacaan dan nyanyian liturgis.
Devosi Maria harus mengalir dari roh liturgi resmi.
(Tomas Samaria - Sumber: Alexander Jebadu SVD, Fidei Press 2009, hal 162-176)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |