Tahun Iman 2013

  3 Jan 2013, 10:58

Kita baru saja mengakhiri Tahun Ekaristi yang mengemukakan semangat berbagi. Sekarang Gereja merayakan Tahun Iman, agar umat semakin giat menyebarkan Kabar Baik Injil Yesus Kristus kepada dunia. Untuk memperingati 50 Tahun Konsili Vatikan II yang berlangsung selama tiga tahun dari 11 Oktober 1962 sampai Desember 1965.

Kita juga merayakan 20 tahun pengesahan Katekismus Gereja Katolik yang baru yang disahkan oleh Beato Johannes Paulus II pada 11 Oktober 1992. Buku Katekismus Gereja Katolik edisi Indonesia diterbitkan oleh Percetakan Arnoldus, Ende (Flores).

Tahun Iman diadakan karena dunia semakin hari semakin kuat dipengaruhi oleh sekularisme. Iman umat yang tidak kuat bisa menjadi lemah/luntur. Gereja mau mengingatkan umat-Nya untuk kembali kepada Iman yaitu untuk menyambut cinta Allah.

Adapun kerangka Katekismus Gereja Katolik terdiri dari empat bagian:

1). Pengakuan Iman mengenai apa yang kita imani. 2.Sakramen-sakramen iman, bagaimana kita bersujud di depan hadirat Allah. 3.Kehidupan dalam Iman dan Doa dalam kehidupan Iman.

Dalam Dokumen Konsili Vatikan II memuat bagaimana hubungan Gereja Katolik dengan Agama Lain dan Dunia.

Kita beribadat jangan hanya jadi hiasan bibir saja. Misalnya Doa Credo (Aku Percaya). Simak dan cernakan­lah kata demi kata yang merangkum dasar iman kita. Kita perlu mendalami apa yang kita hayati sebagai Iman.

2). Perayaan Tobat (Sakramen Rekonsiliasi). Dengan pengakuan dosa, kita dapat sarana jalan menuju persatuan dengan Allah dan beroleh hidup yang lebih berahmat. Sakramen Tobat adalah perayaan sakramen yang membawa kita kembali kepada Tuhan Yesus. Di kamar pengakuan, kita bukan pesakitan. Di sana Allah ingin merangkul kita yang telah men­jauh dari pada-Nya.

Ia ingin menyambut kita sebagai Anak Yang Hilang. "Sekali pun anak itu telah berdosa terhadap langit dan bumi. Ayah itu mau mengenakannya jubah yang terbaik, memasang cincin di jarinya dan sepatu pada kakinya. Karena anak yang telah mati, menjadi hidup kembali."

3). Luangkanlah waktu untuk baca kisah santo santa (para kudus Gereja Katolik): bagaimana mereka hidup, menderita dan mati untuk dunia.

4). Giatkanlah ziarah. Peziarahan akan menuntun kita menuju persaatuan dengan Allah. Bukan pergi ke tempat-tempat jauh, tapi ditentukan oleh intensi (ujud doa) kita. Yaitu ziarah untuk mengikuti Yesus Kristus den­gan lebih sungguh. Doa kepada Santa Maria, mengikuti Ekaristi, memperha­tikan kotbah pastor yang juga telah dipersiapkan dengan baik. Bertekunlah dalam doa.

Selama ini kita kurang persiapan rohani. Datang sering terlambat. Datanglah sepuluh menit lebih awal untuk berdoa, memeriksa diri dan persiapan batin menyambut Dia yang hadir dalam hidup kita. Ikutilah ibadat dengan aktif.

(Tomas Samaria)

(sumber: Dialog iman bersama Rm Yohanes Edi Purwanto,

Sekretaris Eksekutif di KWI)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi