Santo Gregorius Agung, Paus Pembela Kaum Budak
26 Sep 2010, 20:29
Seorang anak muda, pasti bukan dari MBK, memberi komentar di internet tentang ungkapan ini: MUDA FOYA-FOYA, TUA KAYA RAYA, MATI MASUK SURGA! Kepada para pembaca internet, pemuda itu bertanya: "Menurut Anda ungkapan ini bisa jadi kenyataan atau tidak? Jangan lupa kasih alasan ya? Menurut saya sih mustahil".
Andaikata Santo Gregorius Agung - yang pestanya dirayakan tanggal 3 September - diminta menjawab pertanyaan di atas, kira-kira ia akan menjawab apa? Kita tidak tahu. Kita hanya bisa berandai-andai. Paling tidak kisah hidupnya yang fantastis menjadi jawabannya.
Santo Gregorius lahir di Roma tahun 540, dari keluarga bangsawan dan kaya. Di sekolah ia dikenal sebagai anak pandai, terutama dalam bahasa dan retorika (berpidato). Ia belajar filsafat. Di usia duapuluhan ia sudah memimpin sejumlah kantor. Dan ketika berusia 33 tahun Gregorius diangkat menjadi Prefek Kota Roma. Dan tampaknya karirnya di bidang politik akan terus meroket.
Namun, bukannya menikmati semua kemegahan dan kemewahan yang dimilikinya, Gregorius malah banting stir. Ia menjual sebagian hartanya dan uangnya dipakai untuk mendirikan tujuh biara (enam di Kota Roma dan satu di Sisilia). Dan ia sendiri menjadi rahib yang memberi perhatian begitu besar kepada orang-orang miskin dan menderita, termasuk membebaskan para budak di Kota Roma. Sejumlah orang tidak terlalu heran dengan keputusannya yang "aneh" itu. Sedari muda, mereka sudah melihat Gregorius mempunyai sifat mulia, yaitu sangat peka terhadap penderitaan sesama, terutama mereka yang diperlakukan tidak adil.
Sebagai rahib ia juga dikenal sebagai pengkotbah ulung. Gregorius membaca dan menulis banyak buku. Ia ditahbiskan menjadi diakon. Dan tahun 590 (usia 50 tahun), Gregorius terpilih menjadi Paus. Salah satu kebijakannya yang sangat penting adalah mengirim para misionaris dalam jumlah cu-kup banyak ke Inggris. "Luka hatinya" ketika masih sebagai rahib tidak pernah hilang, melihat anak-anak kulit putih Inggris dijual sebagai budak di Kota Roma. Ia wafat tanggal 12 Maret 604. Seluruh kisah hidupnya bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan di awal tulisan ini. Dan Anda-Anda yang bernama Gregorius bisa menghidupkan semangatnya?
(Leo Jegho, Dari berbagai sumber)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |