Kaderisasi Kaum Muda Dan Zaman Yang Berubah

  3 May 2013, 11:15

Gereja Katolik adalah paguyuban umat beriman yang terus men­ziarahi zaman. Kendati meng­hadapi pelbagai perubahan dalam masyarakat, gereja tetap menampil­kan wajah Kristus yang sama. Karena sifatnya yang selalu progresif dan kontekstual itu, banyak pihak memuji Gereja Katolik sebagai model organisasi yang solid. Pujian ini memang bukanlah basa-basi. Selama berabad-abad, Gereja Katolik terus berusaha membangun dan memperbaharui budaya organisasi yang semakin sesuai dengan kebutuhan umat. Untuk mengantisipasi berbagai perubahan di masa depan, Gereja Katolik juga mempersiapkan kaderisasi bagi generasi muda, penerus masa depan gereja.

Saat ini, kata kaderisasi tidak lagi bermakna sebagai sebuah cara indok­trinasi rahasia yang dilakukan golongan radikal tertentu kepada sejumlah individu. Pada masa Orde Baru, Gereja Katolik memang pernah dipandang beberapa ormas sebagai organisasi yang kerap mengadakan kaderisasigelap bagi para mahasiswa dan pe-mudanya. Kasebul atau Kaderisasi Sebulan, misalnya, pernah disalah­pahami sebagai indoktrinasi paham katolisisme terhadap para mahasiswa agar mereka dapat menjadi alat poli­tis yang kuat bagi negara. Padahal, kaderisasi yang dirintis oleh Pater Beek, SJ itu, sejak awal dirancang sebagai cara strategis mempersiapkan para pemuda Katolik untuk mengha­dapi pengaruh komunisme yang telah meluas ke pelbagai kota di Indonesia.

Seiring zaman, kaderisasi yang dilakukan Gereja Katolik di Indonesia pun semakin tampak transparan dan jauh dari kesan negatif. Gerakan BADIK (Barisan Anak Didikan Kristus) yang diprakarsai oleh Romo Herry Wijayanto, SJ, pada tahun 2000-an, misalnya, menjadi sarana kaderisasi bagi para pelajar Katolik. Perekrutan dilakukan terbuka di sejumlah paroki dan diketahui oleh orang tua para pe-serta. Di dalam BADIK, setiap pelajar Katolik dididik sebagai pribadi yang mandiri, percaya diri, terbuka, ber-belarasa, dan berinisiatif.

Beberapa waktu ini, Bapak Uskup Mgr.Suharyo dan Bruder Heribertus, FIC, Ketua Komisi Pendidikan KAJ, ber­niat menghidupkan kembali kaderisasi terhadap para pemuda dan mahasiswa Katolik, terutama mereka yang meng­enyam pendidikan di sekolah-sekolah non Katolik. Gagasan demikian muncul seiring dengan semakin pentingnyapendampingan bagi mereka yang berada di luar lingkungan gereja sekaligus semakin langkanya kiprah generasi muda Katolik di wilayah nasional. Diharapkan dengan kaderi­sasi yang terarah, mereka yang saat ini sedang bersekolah di lingkungan non Katolik, kelak dapat berkontribusi pada masyarakat bersama rekan-rekannya yang terlebih dulu dididik oleh Lembaga Pendidikan Katolik sebagai garam, ragi, dan terang, sebagai para rasul awam.

Bagaimanapun, Gereja Katolik tetap memandang kaderisasi bagi kaum muda sebagai hal yang harus dilakukan. Kaderisasi menjadi sarana bagi mereka untuk memiliki ketahanan di zaman yang berubah dan visi akan masa depan yang lebih baik.

(Paul Heru Wibowo

Koordinator IIPK

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi