Berbela Rasa

  28 Feb 2013, 23:07

Ester, ratu Ahasweros, dianggap mata-mata oleh musuhnya.

Tapi ia mengandalkan Tuhan. Makanya ia tidak sendirian ketika dikepung oleh kekuatan penguasa yang berencana untuk mengadakan pembersihan atas bangsanya.

Daniel, karena tertangkap sedang berdoa kepada Tuhan dan tidak kepada patung buatan tangan manusia, dijebloskan dalam gua singa yang lapar. Karena kuatnya doa, Tuhan mengirimkan malaikat untuk melindunginya.

Yunus nabi yang menolak untuk mewartakan sabda Tuhan, dibuang ke laut untuk meredakan amukan badai oleh awak kapal, ia dibuang ke dalam laut dan jatuh ke mulut ikan. Tiga hari tiga malam, ia disandera dida lam perut ikan. Ia berteriak minta tolong kepada Tuhan. Sampai ia dimuntahkan ikan di kota Niniwe.

Kisah ini seperti tidak membumi. Tetapi kalau Tuhan ada di pihak kita, siapa bisa melawan. Ada lagu yang memuat: "Bagi Tuhan, tak ada yang mustahil; bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin".

Agustinus, seorang Bapa Gereja Awali mengatakan: Hanya dekat dengan Tuhan saja, aku tenang". Allah itu setia dan adil. Kehilangan Tuhan, orang tidak mencari. Kehilangan dompet dan HP yang tertinggal, langit seperti runtuh di bumi.

Dalam masa pembinaan seorang frater disuruh mengadakan perjalanan, tidak boleh membawa jati diri, ia harus makan dengan meminta-minta, tidur di halaman mesjid dan numpang mandi.

Gagasan ini untuk menggali kekuatan baru yaitu mengandalkan semangat baru yaitu mengandalkan Tuhan.

RD. Jost Kokoh beri singkatan DOA dari Dikuatkan Oleh Allah. Tuhan ditemukan dalam DOA. Semangat hari untuk menata hidup yang lebih baik.

Tentang Puasa, RD Susilo Wijoyo mengambil ilustrasi dua ekor burung yang berada dalam sangkar. Satu burung kerjanya makan terus sehingga jadi gembul dan gemuk. Sedangkan yang lain, puasa merana karena dipisahkan dari keluarga, jadi kurus dan makin kecil. Sampai pada suatu hari, ia dapat meloloskan diri dari sangkar jahanam. Inilah puasa yang membebaskan.

Puasa, devosi Jalan Salib, Pendalaman Iman APP dan Retret Agung APP 2013 adalah sarana untuk bertobat. Selama ini orang untuk lomba koor, ribut materi latihan, seragam, sepatu, warna map. Sarana tidak penting. Tujuannya adalah lomba harus menang.

Tujuan puasa adalah perubahan hati. Tingkatkan cinta kasih, Kasih Sayang. Hati yang keras - dilembutkan sikap tulus mengampuni dikembangkan. Aksi berbela rasa seperti Ayo sekolah, ayo kuliah dan ayo ke seminari. Jangan melulu cinta harta dan keuntungan sehinga tidak lagi bersaudara dengan sesama dan sesama makhluk. RD. Susilo Wijoyo diminta untuk membuat APP 2013 ini membuat sebuah lagu yang bunyinya: "Seperti Bapamu murah hati,seperti amanat sabda suci; Berbagi Iman, Harapan dan Kasih persaudaraan. Aksi nyata berbela rasa pada yang miskin papa miskin tersingkir, sakit dan cacat".

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi