Hari Lansia untuk Adinda
2 Oct 2011, 16:56
Ucapan Selamat pada hari ulang tahunku yang baru saja berlalu menyentuh hatiku. Karena kita hampir tak pernah bertemu, katakatamu terpateri dalam sanubariku. Pesan SMS yang kau kirimkan melekat di hatiku: "Jadilah panutan bagi anak-anak, mantu dan cucumu." Aku juga menyimpan kata-katamu yang lain ketika aku dalam keadaan terjepit: "Saya siap untuk membantumu".
Kini, tujuh tahun sudah berlalu ketika kita terpisah saat kau mengalami "down" banget. Aku teringat doa Musa: "Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan, sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap," (Mzm 90: 10).
Sentilan-sentilanmu menggugah aku juga. Kadang-kadang aku begitu terjun bebas dan merasa sok seniman dan bohemian / urakan. Untunglah engkau menarik aku ke jalan yang benar. Aku menemukan jati diriku: "Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka," (Ams 17: 6).
Tersadar bahwa aku sudah punya anak dan cucu. Aku tidak boleh ber tindak seakan aku hidup sendirian di dunia ini. Bukankah kita diminta untuk menjadi sempurna dan menjaga kemurnian sesuai dengan status perkawinan kita. Ketika kita sudah tua dan rambut telah memutih, aku teringat baris-baris sajak Frederik Carcia Lorca: "ku pacu kudaku, kupacu kudaku menujumu, tapi jalan masih jauh yang harus ku tempuh, ke pintu gerbang Cordoba". Aku mau jadi orang baik di jalan menuju Pengudusan. Apa yang dapat aku persembahkan kepada Tuhanku yang telah menebus dosaku dengan darahnya yang putih bersih.
Aku tak sempat membalas budi baik ayah dan ibu, mereka yang telah mendidik dan menyekolahkan aku. Mereka sudah tiada sebelum aku mampu membalas budinya. Hutang kepada mereka, aku mau lunasi dengan memberi perhatian kepada anak,mantu. dan cucu yang didalam mereka juga mengalir darah mereka. Aku mau jadi orang benar dan tidak ingin menahan berkat mereka.
"Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah ku lihat orang benar ditinggalkan atau anak cucunya meminta-minta roti," (Mzm 37: 25)
Aku juga teringat pesanmu jika engkau kelak mendahuluiku, biarlah aku yang mengiringi jasadmu ke rumah Bapa.O, Adinda. Jangan bicarakan mati. Dalam kematian, hidup hanya diubah, tidak dilenyapkan. Janganlah kuatir, karena sabda Yesus sendiri: "Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat."
Santo Paulus mengatakan: "Tetapi daam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang. Dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus,Tuhan kita," (Rm *: 37-38)
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |