St. Basilius Agung dan St. Gregorius Dari Nazianse, Uskup dan Pujangga Gereja
31 Dec 2011, 18:52
St. Basilius Agung, anak Basilius Tua dan Emmelia (semuanya 10) dilahirkan tahun 329/330 di Caesarea Mazaca, Kapadokia, Asia Kecil (kini Turki). Di awal kehidupan di estate kakeknya di Puntos Basilius ia dididik ayah dan neneknya Macrina Tua yang saleh - murid Gregorius Thaum-artagus (murid Origen).
Setelah ayahnya wafat, ia kembali ke Kapadokia untuk pendidikan formal dan kemudian selama 6 tahun di Athena mulai tahun 349 mendengarkan Himerius dan Proaerisius. Di Athena-lah Basilius mulai memikirkan untuk hidup memusatkan hati sanubari dan jiwa raganya pada prinsip-prinsip Kristiani.
Sekembali dari Athena tahun 355, Basilius mendirikan sekolah retorika dan mempraktekkan hukum untuk waktu tak lama. Setahun kemudian hidupnya berubah secara radikal akibat pertemuan dengan Eustathius dari Sebaste, seorang uskup pertapa berkarisma. Menerima sakramen baptis, ia berhenti dari dunia ilmu pada tahun 357 untuk menekuni hidup membiara di Mesir, Palestina, Siria dan Mesopotamia. Setelah membagikan hartanya pada kaum miskin, Basilius hidup menyendiri dekat Neocaesaria di Iris. Pada 358 bersama kelompoknya dan saudaranya Petrus ia mendirikan pertapaan di estate Arnesi milik keluarganya di Pontus. Di sinilah ia menjalani hidup keras seorang pertapa. Basilius adalah perintis hidup membiara di Asia Kecil dan juga di Gereja Timur. Di Gereja Barat, corak hidup ini dilanjutkan oleh St. Benediktus, pendiri Ordo Benediktin dan Abbas Biara Monte Casino.
Di pertapaan Arnesi Pontus, Basilius menulis pelbagai risalah agama perihal hidup membiara yang kemudian amat mempengaruhi perkembangan corak hidup membiara Gereja Timur.
Bersama Gregorius dari Nazianse yang diundangnya bergabung mereka berkolaborasi mengerjakan Philocalia suatu antologi yang bersumber dari Origen.
Di tahun 362 Basilius ditahbiskan jadi diakon oleh uskup Meletius dan kemudian ditahbiskan presbiter/imam tahun 365. Pada 14 Juni 370 Basilius ditahbiskan menjadi uskup Caesarea menggantikan uskup Eusebius. Ia dikenal sebagai uskup yang berwatak tegas, pandai, mahir retorika dan kudus.
Ditunjang kemampuan intelektual, bakat rohani dan wawasan spiritual yang dalam Basilius dan Gregorius dari Nazianse berjuang bersama-sama menentang ajaran sesat Arianisme yang mengajarkan Yesus Kristus hanya manusia unggulan biasa dan bukan Putra Allah serta menerbitkan banyak karya tulis membela ajaran iman yang benar. Bujukan maupun ancaman kaisar Valens pendukung Arianisme tak mempan. Keduanya dihormati, dinyatakan kudus & diakui sebagai "Pujangga Gereja" karena karyanya. Basilius Agung dianggap sebagai "pengungkap misteri surgawi" (Qura-nophantor). Saudaranya yang lebih tua biarawati Macrine Muda, adiknya Petrus uskup Sebaste Armenia, Naucratius dan Gregorius uskup Nyasa juga dinyatakan orang kudus.
Basilius Agung membangun rumah untuk orang miskin, penginapan musafir, rumah sakit dan lain-lain. Dikompleks luas Basileiad di luar Caesarea. Sakit liver yang parah dan hidup pertapaannya yang keras mengakibatkan wafatnya pada 1 Januari 379.
(Ansano Widagdyo - Ratu Damai 4)Sumber: The Catholic Encyclopedia vol. 2)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |