Amalkan Pancasila untuk Indonesia Lebih Baik

 Zakarias Setyanto, Panitia Simposium Pancasila  |     31 Jul 2016, 06:29

Kebijakan pemerintah tentang Tax Amnesty yang akan mempercepat kemajuan dan pertumbuhan ekonomi harus kita dukung. Indonesia akan bangkit dengan cepat jika dana yang 'diparkir' di negara lain sebesar lebih dariRp 11.450 triliun bisa ditarik. Kita pun bisa menjadi 'Macan Asia' yang bertaring dan tak ompong lagi.

Amalkan Pancasila untuk Indonesia Lebih Baik

Di Singapura, misalnya, dana kita ada sekitar Rp 3.000 triliun. Malahan Singapura membuat kebijakan Tax Haven yang membebaskan pajak WNI (Warga Negara Indoensia) plus diberikan insentif. Pastilah kebijakan ini akan lebih bagus mengingat pemilik investasi sangat diuntungkan mayoritas pemilik uang ini adalah pengusaha indonesia dan pejabat yang merampok uang negara.

Andai mereka mempunyai patriotisme yang tinggi dan jiwa Pancasila, mungkin mereka tidak lagi memakai logika untung rugi tetapi mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi maupun golongan.

Saat ikut rapat memetakan negara-negara di Asia bersama rekan-rekan seregional Asia-Pasifik, saya menemukan beberapa kesimpulan tentang negara Indonesia. Kesimpulan ini hampir selalu sama saban tahunnya. Pertama, tingkat korupsi tinggi. Kedua, jiwa patriotismenya rendah. Ketiga, infrastruktur yang terbilang ketinggalan bila dibanding negara lain di ASEAN. Ini yang membuat saya malu sebagai anak bangsa.

Di sisi lain, saya teringat figur Romo Franz-Magnis Suseno, SJ. Jesuit yang lahir 80 tahun lalu di Polandia dan ke Indonesia pada usia 25 tahun memutuskan menjadi WNI. Pada tahun 2015, ia mendapat Bintang Mahaputra Utama atas jasanya pada pengembangan kebudayaan dan filsafat di Indonesia. Saya bilang, dia lebih Indonesia atau bahkan kadar keindonesiaannya lebih dari 100%.

Kita sebagai anak bangsa dan Katolikyang minoritas hendaknya harus terus wajib mengamalkan Pancasila. Kita dipanggil mewujudkan bangsa yang adil, makmur, dan sentosa seperti ajakan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam pesan 'Kerahiman Allah Memerdekakan, Amalkan Pancasila'.

Apa itu hanya slogan dan retorika? Apakah kita senang melihat bangsa ini dengan keegoisan penguasa yang memperkaya diri sendiri dan mengambil uang rakyat dan sementara rakyat terpecah belah dalam aneka konflik sosial?

Pancasila sedang 'menangis' ketika kebhinekaan dicoba diberangus, nilai gotong royong menghilang, dan kita sibuk dengan diri kita sendiri. Mari kita berusaha menjadi agen-agen perubahan untuk Indonesia lebih baik dengan mengamalkan Pancasila.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi