Kunjungan Pastoral Frater Herman Josef Nampak Wijaya ke Wilayah XII

  29 Jul 2011, 09:59

Seringkali kita tidak mencermati anugerah yang diberikan Allah. Waktu yang berlalu silih berganti dari hari, minggu sampai tahun. Mendadak kita menjadi tua, ketergantungan kepada orang lain menjadi sangat besar. Dahulu tidak memerlukan batuan karena kita mempunyai, otak yang cemerlang, fisik yang sehat, maupun kesempatan.

Kunjungan Pastoral Frater Herman Josef Nampak Wijaya ke Wilayah XII

Kadang dengan kesombongan itu, kita merasakan Doa yang dikumandangkan, harus tepat seperti perpekstif kita. Akibatnya tidak kita sadari bahwa atas kehendak Allah permintaan/doa yang diajukan dikabulkan dalam bentuk lain. Atau, ingatkah kita akan permohonan yang diajukan puluhan tahun yang lalu, dan baru sekarang dikabulkan? Jangan-jangan kita sadar pernah memohon setelah permohonan tersebut diberikan, lalu bagaimana dengan yang sudah dikabulkan dalam bentuk lain? sadarkah kita?

Paket permintaan dalam Doa, banyak yang bersifat spesifik. Seperti, ingin kaya, ingin sukses, ingin terkenal, dapat jodoh, naik kelas, lulus ujian, dan lain sebagainya yang serba instan. Kadang dengan catatan, "Tuhan, doa ini urgent! harus cepat terwujud!" Pertanyaannya, bagaimana dengan hakekat Doa itu sendiri?

Berbicara tentang hakekat Doa, mestinya kita ingat bahwa kehidupan manusia terbatas. Doa adalah cerminan dari keyakinan yang kuat, hati yang tulus, pikiran yang bersih, yang tercermin dalam perbuatan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah usaha kita sebagai manusia sendiri untuk melengkapi permohonan yang diajukan. Dengan demikian maka usaha untuk menuju permintaan tersebut kita lakukan selebihnya Allah yang melakukan-Nya.

Dengan sikap demikian, setiap umat, tidak akan menghakimi, tidak merasa yang satu lebih beriman daripada yang lain. (Mat: 13: 48-49) (Mal.3: 18).

Pendalaman rohani oleh Frater Herman Josef Nampak Wijaya memang benar dan luar biasa, hal ini ditunjukkan dengan kesaksian hidup tentang keyakinan kepada Allah, oleh Oma Theresia Sayem (+/- 100 tahun), yang saat ini dalam keadaan sakit, yang selalu mengingatkan Prodiakon Widiatmoko untuk membawakan tubuh Yesus ke rumahnya setiap hari Minggu. Doanya sangat sederhana, ingin sembuh agar dapat pergi ke Gereja.

Selain itu Oma Lucia ratnawati (89 tahun), dengan keadaan tidak bisa berbicara, tidak bisa berbicara, dan juga Oma Betsy (81 tahun) yang baru terserang stroke untuk yang kesekian kalinya, mereka lansia, tapi mereka kukuh dalam keyakinannya bahwa Allah memang selalu ada dan punya rencana baik bagi umat-Nya.

Yang lebih menarik lagi, para lansia itu sangat tergantung dari pihak lain, tetapi anak-anaknya, cucunya sangat mencintai dan menyayangi mereka, inilah kebenaran Firman Allah, siapa yang menanam dia yang menuai, menanam kebaikan akan menerima kasih.

(A. Widyatmiko Bapang & Dadang Rochimat - Wilayah XII)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi