Menyongsong 500 Tahun Kelahiran Teresia Dari Yesus (1515-1582)

  28 Oct 2011, 00:13

Dengan mengambil tempat di Sawangan Golf & Resort, Bogor, 15-16 Oktober 2011 diadakan rekoleksi yang dibimbing oleh Prof. Dr.Bertold Anton Pareira O.Carm dosen STFT Malang. Tujuan rekoleksi tidak untuk menambah pengetahuan. Teresia, perempuan biasa dan rubiah pengelana dari Avila, Spanyol, ternyata menghafal banyak peristiwa alkitabiah. Ia hidup di zaman dimana orang tidak dapat membaca kitab suci dalam bahasa lokal. Orang membaca kitab suci dalam bahasa Lagin dan perlu izin tertulis dari Uskup dan pengadilan Inkwisisi. Namun berkat ketekunan belajar membaca dan mendengarkan orang yang mencintai kitab suci dan paham kitab suci serta dari kekayaan liturgi gereja, karya-karya tulisnya dinikmati dan dikagumi.

Menyongsong 500 Tahun Kelahiran Teresia Dari Yesus (1515-1582)

Moradas(Puri Batin, Puri Jiwa)

Teresia dari Yesus (1515-1582) menggambarkan perjalanan hidup doa mulai dari moradas (ruang/puri) pertama sampai ke moradas ke tujuh, dimana Yesus bersemayam didalamnya. Persatuan dengan Allah hanya dapat dicapai dengan doa dan jalan kasih. Yesus tinggal dalam puri ketujuh yaitu yang berada di dalam sanubari manusia. Puri yang indah itu tak disa-dari oleh manusia. Puri yang indah ini banyak ruangannya, seperti pohon palmito yang rindang daunnya yang menutupi bagian paling nikmat yang dapat dimakan. Pohon kehidupan di tanam dekat tepi aliran air (Mzm 1: 3). Dan sumber air kehidupan itu adalah Allah sendiri.

Menyongsong 500 Tahun Kelahiran Teresia Dari Yesus (1515-1582)

Keluhuran dan keindahan manusiaTuhan menciptakan manusia dengan gambar dan rupa Allah (Kej 1: 26-28) Tuhan ingin sekali tinggal dalam hati manusia, jika kita mengasihi dan melaksanakan perintah-Nya(Yoh 14: 15-31). Dari kisah perempuan Samaria di tepi sumur Yakub (Yoh 4: 15-16) Yesus ingin memberikan kita air yang luar biasa yaitu Karunia Allah sendiri.

KeheninganHening adalah syarat untuk doa. Ada satu sesi dalam rekoleksi semalam ini, kami diajar untuk mendengar. Mendengar dari suara yang jauh sampai suara yang dekat dan sebaliknya. Mengagumkan tulisan di Mzm 19: "Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. Tak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar, tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia. Keheningan di era kini telah dirampas HP dan BB. Sungguh beralasan pada hari Komunikasi Sedunia Mei 2012 Paus Benediktus XVI akan menulis tentang Keheningan.

Tidak kenal Allah, tidak kenal diri sendiri"Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya. Engkau telah membuatnya hampir sama dengan Allah,"(Mzm 8). Orang yang tidak berdoa, tidak mengenal dirinya dan tidak mengenal Allah. Orang yang sulit berdoa, tidak bisa memusatkan hati dan pikiran kepada Allah sama dengan orang bisu dan tuli. Dan orang yang tidak menjawab firman Tuhan dalam Ekaristi adalah orang lumpuh. Doa adalah percakapan kasih, dan yang diperlukan hanya duduk diam. Seperti seorang ibu yang duduk mendampingi anaknya yang sakit.

Rekoleksi ini didukung oleh murid-murid Romo, Komunitas Ibadat Sabtu Pagi (Yen Wibowo cs), Komunitas Ibadat Rabu Malam (Budi cs), Karmelit Awam (Mieke cs) dan Kerahiman Ilahi MBK (Fenny dan Liana Albert). Berkat partisipasi mereka semua, acara berjalan lancar dan sukses.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi