Ekaristi HPS dan Festival Makanan

  28 Oct 2011, 00:12

Minggu pagi 23/10 jam 9.00, misa dipersembahkan khusus untuk Hari Pangan Sedunia. Altar di hias dengan rupa-rupa pangan, altar Maria diberi tenda indah. Petugas liturgi mulai dari MC sampai lektris dan Putri Gereja mengenakan kain kebaya tanpa alas kaki. Dan yang lebih semarak lagi iringan yang membawa persembahan termasuk 13 koordinator wilayah mengenakan pakaian ala pak tani. Dan tak biasanya terlihat Sekretaris DPH Agus Sudjadi dan Ketua Bidang Pewartaan Dedi Rochimat menyerahkan kantong kolekte ke altar. Di samping koor yang bertugas ada tim angklung dari paroki tetangga Maria Kusuma Karmel.

Ekaristi HPS dan Festival Makanan

Rm.Heribertus Supriyadi O.Carm membuka homilinya dengan kuiz: Siapakah Dia? Dia banyak dikunjungi orang. Sehari paling sedikit dua kali. Dia selalu dibawa kemana-mana untuk melihat realitas. Tapi jika ia menampakkan yang buruk, dia dipersalahkan. Siapakah dia? Benda itu adalah cermin. Buruk muka, maka cermin dibelah.

Di bawah altar ada buah kelapa, umbi-umbian dan terong. Semua diciptakan Tuhan untuk manusia. Bagaimana kita mengasihi Allah? Bukan dengan berdoa atau berlutut di depan sakramen mahakudus selama 24 jam. Selu-ruh aktivitas kita, hendaknya seperti cermin kasih kepada Allah. Tindakan atau perbuatan kita jadi cerminan kehendak Allah.

Seorang siswa tidak menyontek di dalam kelas. Pegawai hendaknya rajin dan jujur. Suami atau isteri setia kepada pasangannya masing-masing. Mengasihi diri sendiri juga mengasihi orang lain. Kasih atau peduli kepada orang lain juga merupakan peduli kepada keselamatan sendiri.

Dalam kitab Keluaran di masa Perjanjian Lama, Tuhan berfirman agar kita tidak menindas orang asing, janda dan yatim piatu. Tapi di zaman kini, banyak orang asing kaya dengan dolar-nya. Bahkan jadi investor. Janda-janda ada yang kaya karena suaminya kaya.Tidak seperti dulu di zaman patriarkat.

Dalam merayakan HPS mengingatkan kita bahwa banyak petani yang telah menyediakan pangan bagi orang banyak, nasibnya tidak menguntungkan atau dipinggirkan. Mereka hanya permainan dari orang-orang yang memanfaatkan mereka. Hidup petani dan nelayan sangat menderita. Dan yang lebih memprihatinkan bahwa petani tidak mau anaknya jadi petani. Setiap kita bisa ambil bagian dalam ketahanan pangan. Mereka tersingkir karena mentalitas kita yang suka makanan impor.

Amplop coklat yang dibagikan ketua Panitia HPS - Gunawan Wiryadi hendaknya diisi dan dikembalikan ke paroki, sebagai wujud dukungan untuk pengadaan dan pengembangan pangan. Festival Makanan dilangsungkan di lapangan basket SMAK Sang Timur. Umat bisa makan gratis dua buah kue dengan menyerahkan kupon hijau panitia. Di sana ada juga panggung bagi anak-anak untuk menari dan menyanyi. Setelah misa Romo Heri diantar oleh Rocky beranjangsana cicip sana cicip sini cemilan yang dibuat oleh ibu-ibu dari 13 Wilayah di MBK.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi