Jadilah Saksi Kristus
29 Sep 2012, 12:00
Sabtu (15/9), di ruang St. Benediktus, Edith Witoha mengisahkan fragmen berikut ini.
Diluar suci, dalamnya kosongSeorang laki-laki nampak dermawan dan sosiawan. Seorang pastor senang dibawa ke rumahnya untuk mengenal lebih dekat kehidupannya.Sampai di rumah, pastor diperkenalkan dengan isterinya. Darah pastor tersirap, karena wanita itu dikenalnya telah menjadi isteri orang lain. Yang begini fatal. "Engkau tidak akan berbuah lagi selama lamanya".
Jadi saksi KristusBeberapa dasawarsa yang lalu, ketika Edith masih diliputi cinta mula-mula dengan Kristus, karena baru lahir baru. Seorang pengkhotbah luar negeri berdialog dengannya. Apa yang akan dipersembahkan dia kepada Yesus. Yesus rindu akan jiwa-jiwa yang terhilang dan mau bertobat. Ia berjanji akan memperkenalkan tiga orang kepada Yesus dalam satu hari. Dan ia akan melayani selama dua tahun.
Kata kunci yang dibawanya adalah: "Yesus mengasihi engkau." Dalam setiap kesempatan orang-orang yang lewat di depan rumahnya, tetangganya, dicegatnya dan disapa: "Yesus mengasihi engkau." Lama- ke-lamaan orang menjauh dan menghindari dia, kecuali "say hello" dari kejauhan saja.
Dua kesaksian
I. Pada hari terakhir dari tahun kedua, dari pagi sampai sore dan malam jam 10.00, ia tidak menemukan orang yang jadi sasarannya: "Yesus mengasihi engkau." Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke daerah Mangga Besar. Pasti ada orang di sana.
Ia mampir di restoran bubur ayam yang biasanya ramai. Tapi apesnya malam itu, tidak banyak pengunjung. Hanya ada seorang pria berwajah angker duduk di meja paling belakang. Ia berusaha untuk menghampiri pria itu. Tapi anaknya menariknya ke belakang. Takut Edith diapa-apain.
Sesudah adegan tarik menarik agak lama, ia mendatangi meja pria itu.Anaknya memeganginya dari belakang. "Koh, Yesus mengasihi engkau!," sapanya membuka dialog. Pria itu bangun dan bertanya lagi, "Coba ulangi lagi?". "Yesus mengasihi kamu." Pria itu terduduk dan menelungkupkan wajahnya ke meja. Ia menangis.
Tak lama kemudian, ia membawa Edith ke ruang sebelah. Di sana ada tiga perempuan dan dua pria lain. Konon setelah makan bubur ayam, pria itu ingin bunuh diri dengan menabrakkan diri dengan mobilnya. Malam itu bukan hanya satu jiwa dimenangkan buat Tuhan, tapi ada enam orang jadi katekumen baru.
II. Ada seorang pria yang mau bertobat dan mengunjungi Edith. "Apa yang engkau lihat dari saya?" "Engkau adalah gay," jawab Edith spontan. Pria itu tidak beperilaku aneh atau berpa-kaian aneh, biasa saja. Tapi penampilannya tetap gay. Dia ingin menjadi seorang Kristen tetapi belum menentukan masuk gereja mana. Edith menyuruhnya kembali lagi.
Dalam kesempatan yang lain, pria itu datang dengan seorang gadis yang ingin dinikahinya. "Aku jatuh cinta sama dia," aku pria itu. Pria itu sungguh telah jadi laki-laki normal dan berotot. Dua orang itu kemudian jadi katekumen untuk belajar jadi orang yang diberkati.
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |