Imlek 2563 di MBK

  31 Jan 2012, 06:36

Senin (23/1) dekorasi Gereja MBK mirip suasana di Hongkong, kata Romo Heri. Hasil kerja keras panitia sampai jam satu dini hari. Misa konselebrasi dipimpin oleh Romo bersama Romo Heri, Romo Poespo dan Romo Na Peng Bo.

Anggota DPH yang ikut menyambut tamu M. Dedi Rochimat, perarakan ada Benny Sumantri dan Arifin Santosa, waktu persembahan ada Bambang Pitoyo Wkl.ketua DP. Nampak aktivis seperti Ning Raymond, Meitty Sunardi dan pasangan Aryo Dungga. Dari WM ada Leo Jegho dan Santi. Koor oleh Vox Angelorum dan Tatib Wilayah XII. Doa permohonan oleh Liana Albert.

Jika Imlek 2011, Romo menerangkan tentang NIEN, maka di 2012 romo menguraikan arti dua kertas merah yang terpampang di kiri dan kanan pintu masuk Gereja yaitu "tue ya" dan "tue yen". Di daratan Cina dua kertas merah itu, ditempel diatas pintu sebagai segel (meterai) dewa pintu agar kekuatan jahat tidak mengganggu isi rumah. Sebelumnya satu minggu sebelum tahun baru, orang sudah bersih-bersih, supaya di hari H-nya orang tidak perlu menyapu lagi. Kertas merah itu memuat harapan dan pandangan hidup seperti bintang penunjuk jalan untuk hidup bahagia dan sejahtera.

Dua kertas itu paralel dengan kisah sebelum exodus bangsa Yahudi dari perbudakan Mesir. Mereka disuruh untuk melumuri ambang pintu rumah mereka dengan darah anak domba. Jika pada malam harinya Tuhan melawat rumah orang-orang Yahudi, anak sulung mereka tidak mati. Mereka terutama bangsa Mesir yang tidak tahu, anak sulung mereka akan mati.

Hal ini mengingatkan kita kepada kurban kristus di Kayu salib. Yesus jadi anak domba paskah. Darah Yesus yang tertumpah di Kalvari jadi sarana untuk menyelamatkan manusia.

Dalam Ekaristi, roti/anggur diberkati, dipecah dan dibagi-bagi. Darah Yesus itulah yang dioleskan diambang pintu hati kita supaya kita selamat di dunia dan di surga.

Bintangnya adalah Yesus sendiri. Yesus jadi penunjuk jalan yang kita dengar dari sabda-Nya. Ajaran Yesus adalah cinta kasih yang menjadi pandangan hidup kita.

Berkenaan dengan tahun naga air ini, Rm. Heri berpesan juga, agar di tahun baru ini umat jadi lebih berani dan lemah lembut.

Di akhir misa keempat romo karmelit ini membagikan hungpao berisikan ayat suci dan buah keberuntungan. Sedangkan di selasar Panitia telah menyediakan makanan ringan untuk ramah tamah, hasil kerja sama antar wilayah.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi