Misa Krisma: Datanglah Kerajaan-Mu
30 Nov 2010, 15:56
Sabtu (20/11), Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam dan penerimaan Sakramen Krisma, berlangsung misa konselebrasi oleh Mgr. Ignatius Suharyo Uskup Agung KAJ, Mgr. Emeritus F.X. Hadi Sumarta O.Carm dan Rm. Eko Aldilanto O.Carm dan Rm. Agustinus Sutiono O.Carm. Koor PS Gregorius Agung dan Tatib Wilayah XI. Mereka yang akan menerima Sakramen Krisma ikut berpartisipasi dalam tritugas Kristus yaitu: imamat Yesus Kristus: Pengudusan; Kenabian Kristus; Pewartakan dan dalam tugas rajawi Kristus; dan Pelayanan.
Makna KerajaanMgr. Ignatius Suharyo mengatakan bahwa hari raya ini merupakan minggu terakhir tahun liturgi, dirayakan untuk mewujudkan harapan kita: "Allah jadi semua dalam segala-galanya setelah Yesus menyelesaikan segala sesuatu di dalam diri-Nya." Pada hari ini kita merayakan harapan kita. Kapan harapan itu akan terwujud? Kita tidak tahu pasti. Yaitu ketika kita semua merasa akan masuk dalam Kerajaan Surga bersama-sama Yesus yaitu Kerajaan Allah yang sempurna. Itulah harapan kita. Sekarang ini Allah belum lagi semua dalam segalanya. Kristus belum berhasil memulihkan sesuatu dalam diri-Nya. Kita sering berdoa: "Datanglah Kerajaan-Mu?. Sampai kapan Kerajaan Allah menjadi kenyataan yang utuh menyangkut dunia ini.
Berkenaan dengan krisma, Mgr memuji bahwa para Pembina (katekis) telah mempersiapkan para calon krisma sebaik-baiknya. Maka "harapan" itu jadi simpul selama persiapan krisma. Mgr juga menerangkan warna liturgi merah berarti berani. Dipakai waktu memperingati para martir. Sakramen Krisma membuat penerimanya jadi "saksi-saksi Kerajaan Allah." Yang berani memberi kesaksian hidup yang tidak tanggung-tanggung. Apa artinya doa: "Datanglah Kerajaan-Mu, supaya umat mau terlibat dengan doa itu dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menunjukkan "inilah katolik yang terlibat" mewujudkan harapan yang terkandung dalam doa itu.
Dr. Carlo Urbani (46 th)Mgr. Suharyo berceritera: Ketika Carlo masih muda ia aktif terlibat kegiatan paroki. Ikut koor, main organ, bantu aksi sosial dan orang cacat, kunjungan kepada orang sakit serta kumpulkan obat-obatan bagi mereka yang butuh di Afrika Tengah. Setelah lulus SMA, ia sekolah jadi dokter umum. Dia juga melanjutkan mengambil spesialis untuk penyakit menular. Ia menikah dan punya tiga anak. Hatinya tersentuh karena ada banyak orang sakit terpaksa meninggal karena tak ada obat-obatan yang paling sederhana. Akhirnya dia jadi dokter relawan di Laos, Kamboja dan Vietnam. Ketika dunia dilanda virus SARS, ia terjangkit penyakit ini, dan meninggal (2003). Kepada isterinya dia berpesan: Kita tidak boleh tanggung-tanggung menolong sesama. Baginya "Datanglah Kerajaan-Mu, berarti mencintai sesama habis-habisan".
Contoh di IndonesiaTahun 2010 ada seorang pemuda menemui Mrg. Suharyo untuk bertanya tentang "lembaga sosial". Dengan informasi yang didiapatnya, anak muda itu pergi ke tempat di mana anak-anak jalanan kumpul. Apa yang aku bisa perbuat bagi anak-anak yang kurang beruntung ini? Pikir anak muda itu. Bersama teman-temannya ia mengajak anak-anak makan bersama dalam sebuah garasi. Dalam pertemuan dengan anak-anak jalanan itu, berkembang tekad untuk membantu sekolah mereka. Akhirnya mereka mengumpulkan dana untuk dua orang anak untuk sekolah setahun sebesar tiga juta rupiah. Mereka ingin jadi WNI yang baik dan mewujudkan "Doa: datanglah Kerajaan-MU. Selama homili Mrg amat memperhatikan kegiatan orang muda".
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |