Persaudaraan dalam Merah Putih

 Anton Sardjo  |     28 Aug 2016, 17:00

Momentum Hari Kemerdekaan bisa dimanfaatkan untuk mempererat persaudaraan umat antarberagama dan kelompok. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Gereja MBK saat mengadakan upacara bendera 17 Agustus yang lalu di halaman parkir sekolah Sang Timur. Acara ini juga didukung oleh Seksi Liturgi, Kategorial MBK, dan Yayasan Sang Timur.

Upacara langsung dipimpin oleh Lurah Kebon Jeruk Agus Supriyadi. Sementara, petugas baca Teks Proklamasi adalah Nixon yang tak lain adalah Wakil Ketua Dewan Paroki Harian MBK. Agus mengungkapkan apresiasinya terhadap Gereja MBK, khususnya kepada Rm. Yudhi Wiyadi, O.Carm selaku pastor kepala.

Agus mengapresiasi karena Gereja MBK mampu membimbing umat taat beribadah, Sekolah Sang Timur mendidik anak-anak menjadi generasi pintar dan berkarakter, serta para pedagang kaki lima di sekitar sekolah yang selalu tertib menjaga kebersihan.

Masih dalam rangka HUT RI, pada pukul 16.30 WIB, diadakan misa bersama di gereja. "Kita patut bersyukur atas kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan ini. Kita mendoakan mereka. Ingat, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa-jasa pahlawannya," ujar Romo Yudhi dalam kotbahnya.

Romo menambahkan, setiap dimensi kehidupan manusia selalu membutuhkan sosok pahlawan. Intinya, pahlawan adalah mereka yang rela dan berani berkorban demi orang lain. Tak harus dalam perang. Tetapi, pahlawan hadir juga dalam keluarga, masyarakat, tempat kerja, dan sebagainya. Bahkan, atlet bulutangkis yang berjuang demi memenangkan pertandingan di Olimpiade Rio demi keharuman nama bangsanya juga layak disebut pahlawan.

Usai misa, digelar acara ramah tamah dengan dimeriahkan oleh makanan khas hasil bumi di selasar gereja. Siapakah pahlawan bagi kita sendiri? Dan, siapkah kita menjadi pahlawan bagi satu sama lain, khususnya dalam hidup keseharian kita?

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali