My Parents, My Best Friends

 JA Gianto  |     28 Aug 2016, 16:54

Kenyamanan hidup menjadi bagian erat dunia modern sekarang ini. Semakin terkoneksinya manusia dengan adanya gawai (gadget) membuat manusia asyik dengan dunianya sendiri. Tersihir dengan benda kecil dan melupakan dunia sekitarnya. Komunikasi dengan gawai dianggap lebih mudah dari pada bicara secara tatap-muka. Paradoks kehidupan! Teknologi semakin memudahkan manusia berhubungan sekaligus menjauhkan ikatan batin antarmanusia.

My Parents, My Best Friends

Hal ini menimbulkan keprihatinan Gereja. Paus Fransiskus sendiri perlu mengingatkan anak-anak muda agar jangan menjadi generasi "Sofa dan Kentyang" - hanya bermalas-malasan di sofa sembari makan kentang sambil mengoperasikan gawainya.

Lalu, apa peran orangtua menghadapi kenyataan ini? Menyerah atau berbuat sesuatu? Pilihan sulit! Membuat disiplin anak-anak mengurangi pemakaian gawai mungkin akan mengakibatkan drama seru keluarga. Sebaliknya, tanpa disiplin anak-anak akan menjadi generasi "sofa dan kentang". Tentunya, ada cara yang pas di mana orang-tua mendisiplinkan anak tanpa menimbulkan kehebohan keluarga (No-Drama Discipline).

Paulus dalam suratnya kepada orang-orang di Efesus (6:1-4) menjelaskan hubungan harmonis-bersahabat orangtua dan anak, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan."

"TSLBKA" KAJ menganjurkan rekoleksi khusus orang-tua beserta anaknya yang masih di kelas 6 SD - 3 SMP untuk membangun hubungan harmonis-bersahabat. Menyambut ini, Paroki Tomang MBK akan menggelar rekoleksi "MY PARENTS MY BEST FRIENDS" di auditorium, Sabtu, 3 September 2016 pukul 8.30 - 11.00 WIB.

Dua pakar diundang untuk berdialog, yakni Romo Antonius Hariyanto, Pr (Rm Hary). Dia merupakan Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI (2015-sekarang), aktif terlibat (2009 - 2014) dalam Tim Komisi Kepemudaan KWI, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bandung. Pembicara kedua, Rosdiana Setyaningrum, Mpsi, MHPEd. Dia merupakan psikolog klinis. Aktif di Diana&Associate, Heartsprings Therapy Center, dan Dzone Therapy Center. Pendidikan S2 Psikologi - Universitas Indonesia, School of Medical Education - University of New South Wales, Sydney.

Yuk, jadilah teman terbaik bagi anak-anak!

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi