Menjadi Katekis? Siapa Takut!
Judith Widjaya / Sigit Kurniawan | 26 Nov 2016, 14:24
Zaman sekarang pewartaan sudah semakin menjamur. Mungkin dalam benak kita terbayang bahwa pewartaan itu harus berupa kunjungan rumah, menjadi penjala manusia, dan sebagainya. Sekarang metode pewartaan sudah banyak, seperti pendalaman iman, APP, BKSN, pengajaran agama, kesaksian hidup, dan lain-lain.
Melihat kebutuhan umat yang tinggi akan pendalaman iman katolik, Seksi Katekese Paroki Tomang-MBK menyelenggarakan acara pengenalan dengan Ketua Lingkungan dan Seksi Katekese Lingkungan, Jumat (8/4) di Auditorium MBK. Pengenalan dan pembekalan diberikan oleh Romo Andreas Yudhi Wiyadi O.Carm dan Tim Katekese. Diharapkan setiap lingkungan terbentuk Seksi Katekese Lingkungan, yang nantinya ada pembekalan rutin untuk diteruskan pendalaman iman katolik di lingkungannya.
Rm Yudhi berkata, "Seperti Yesus yang mengajar dengan perkataan dan perbuatan. Katekis harus bisa melakukan hal yang sama, meski tidak gampang. Contoh mengampuni, gampang diucapkan tapi susah diterapkan. Betul kan?"
Keteladanan dalam katekese sangat penting sebagai bentuk pengajaran yang hidup. Yesus saja mengundang kita sebagai murid untuk terus belajar dari-Nya. Sedangkan tugas murid adalah belajar terus dari Sang Guru. Seperti belajar setia, komitmen, rendah hati, dan sebagainya. Belajar bukan hanya sekadar mempelajari, memperoleh ilmu dan bisa, melainkan berproses dalam pembentukan kepribadian dan karakter. Yesus adalah sosok mengagumkan, dahsyat, dan tiada duanya.
Yesus bukan sosok yang sama dengan tokoh-tokoh atau guru-guru lainnya. Bisa dibaca kehebatan Yesus dari Injil. Yesus adalah seorang 'Katekis Sejati' tanpa uang dan senjata, Dia bisa menaklukkan berjuta-juta orang untuk mengikutinya, bahkan lebih dahsyat dari raja manapun juga. Yesus tidak belajar secara formal untuk menjadi seorang katekis sejati tersebut, Dia tidak menulis buku ataupun membuat tulisan di manapun. Tapi apa yang dilakukan Yesus memang sungguh luar biasa dan mampu banyak orang, termasuk banyak sekali penulis yang terinspirasi dari sosok dan pengajaran-Nya. Apa saja pelajaran-Nya? Kita tidak perlu 'minder' untuk menjawab panggilan menjadi seorang katekis. Panggilan Yesus itu jelas, bahwa kita diutus untuk pergi menyebarkan kabar baik (bdk. Matius 28:18-20).
Mgr. Suharyo berpesan dalam temu pastoral, dan pesan ini harap dipahami oleh para pastor dan juga katekis, bahwa kita tidak boleh lupa akan sejarah Keuskupan Agung Jakarta yang dibangun dari darah para martir, Keuskupan Agung Jakarta akan tetap kuat dan bermanfaat dan berdaya pikat, bila tetap mengupayakan membangun Gereja berbasis lingkungan yang kuat yaitu pengajaran, persekutuan, dan pelayanan.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |