Rekoleksi Pengurus Lingkungan St. Laurensius

  24 Nov 2011, 10:23

Hari Sabtu dan Minggu, 5-6 November 2011 menjadi akhir pekan yang berkesan. 17 orang Pengurus didampingi Romo, O.Carm, serta 3 orang Putra Altar dan 1 anak Sekolah Bina Iman didampingi Bruder Yesaya Singgih, O.Carm mengadakan rekoleksi dengan tema "Kita Adalah Saudara". Rekoleksi diadakan di lingkungan sekolah Marsudirini, Telaga Kahuripan, Parung, Bogor.

Rekoleksi Pengurus Lingkungan St. Laurensius

Sesi pertama diawali dengan bacaan dari Injil Lukas 1: 39-45 tentang Perjumpaan Maria dan Elisabeth yang dapat meneguhkan hati sehubungan pernyataan salam dari Maria kepada Elisabeth ditandai melonjaknya bayi dalam kandungan Elisabeth. Terjadi hubungan persaudaraan di antara mereka, Maria yang mengandung Yesus Kristus dan Elisabeth yang mengandung Yohanes Pembaptis.

Diskusi kelompok dilakukan para pengurus untuk membahas kelebihan dan kekurangan selama perkembangan Lingkungan St. Laurensius. Mencari umat yang mau aktif untuk pelayanan menjadi salah satu kendala.

Kelebihan juga terlihat dari bertambahnya umat yang hadir saat misa minggu kedua dan keempat sejak terbentuknya lingkungan ini 4 tahun lalu. Romo mengingatkan bahwa ujud persaudaraan itulah yang perlu dibina agar umat yang lain ikut ambil bagian dalam menghidupkan gaung persaudaraan. Bersama-sama melakukan pelayanan, diteladani oleh tokoh Maria dan Elisabeth. Para pengurus juga mendapat asupan makanan rohani, dengan mengikuti Ibadat sore yang dipimpin Romo.

Sesi kedua dilanjutkan dengan renungan tentang arti persaudaraan yang dapat diwujudkan di Lingkungan St. Laurensius, didasari ajaran Jemaat Perdana (Kisah Para Rasul 2: 41-47), dimana jumlah jemaat yang berkumpul sebagai satu kesatuan yang utuh dikarenakan sehati dan sejiwa, meskipun bukan saudara yang sedarah daging. Persaudaraan yang dipengaruhi adanya heterogenitas seperti latar belakang budaya dari setiap umat yang ada, kesibukan masing-masing individu menyebabkan pembinaan umat basis yang sedang dilakukan belum bisa efektif, tetapi tetap menunjukkan eksisnya Lingkungan St. Laurensius.

Tidak ketinggalan nyala api unggun yang dikelilingi oleh semua peserta rekoleksi sambil menari dan menyanyi diiringi lagu Sajojo. Sebelum istirahat malam, Romo mengajak untuk merenungkan karunia Tuhan dalam doa Yesus dan Pentahtaan Sakramen Maha Kudus.

Minggu pagi diawali dengan Perayaan Ekaristi, dihadiri beberapa umat dari lingkungan sekolah Marsudirini.

Sesi ketiga sebagai penutup rangkaian rekoleksi, Romo bercerita tentang ajaran Santa Teresia Avila bahwa kehidupan rohani seseorang dianalogikan dengan dinamika kupu-kupu. Diawali telur (identik benih kehidupan rohani), berkembang menjadi ulat, ulat akan menjadi kepompong, akhirnya siklus yang penting yaitu berubah menjadi kupu-kupu (identik lahirnya kembali manusia baru yang digerakkan oleh Roh Kudus untuk dapat melakukan pelayanan yang berbuah).

Harapan dari rekoleksi tersebut agar komitmen dari para pengurus untuk melayani didasari dengan tumbuhnya lingkungan yang semuanya melalui proses belajar.

Hal terpenting dan tidak boleh dilupakan, bahwa di balik semua itu ternyata ada terang Roh Kudus yang bekerja, terutama dalam diri masing-masing pengurus, karena mau melayani dalam cinta kasih Allah dan rasa persaudaraan. Salam berbagi, damai kasih Allah kami bawa pulang dari Parung kembali ke Jakarta.

(Josephine - St. Laurensius)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi