Purgatorium (Api Penyucian)
24 Nov 2011, 18:26
Rabu (16/11) di Auditorium MBK Stefan Leks yang banyak dikenal oleh umat Katolik hadir dalam kegiatan PDKK MBK untuk memberikan makna tentang Api Penyucian. Stefan mengatakan bahwa Purgatorium (Api Penyucian) adalah tempat untuk membersihkan jiwa-jiwa yang perlu pembersihan akibat dari dosa yang dideritanya selama di dunia.
Dalam penyampaian materi, disampaikan dengan iringan dan diselingi dengan doa yang diubah menjadi lagu untuk jiwa-jiwa yang telah meninggal sehingga membuat suasana menjadi hikmat.
Dikatakan bahwa kita wajib untuk mendoakannya seperti dikatakan oleh Paus Yohanes Paulus II saat masih hidup, mendesak agar umat katolik selalu berdoa untuk jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal dunia, sebab dengan bantuan doa tersebut jiwa-jiwa mereka akan semakin cepat dibersihkan dari dosa.
Hidup ini adalah jembatan, bagaimana kita melewati jembatan tersebut dengan selamat sampai ke ujung jembatan karena setelah terlewati jembatan tersebut akan roboh yang artinya kita meninggal dunia. Jiwa yang akan berangkat ke dunia lain akan dijemput oleh sahabatnya dan masuk ke Api Penyucian, disana belum tahu berapa lama tergantung dari perbuatan dosa yang dialami selama hidup di dunia, untuk itu diperlukan doa dari kita yang masih hidup agar segala dosa mereka cepat dibersihkan.
Segala dosa yang kita perbuat akan membuat orang lain sengsara, dan perlu diketahui bahwa yang andil cukup besar dalam dosa adalah iblis.
Dikatakan bahwa Gereja yang berjuang, Gereja yang jaya dan Gereja yang menderita seperti di Purgatorium itu benar-benar Gereja, sebab yang ada disitu akan selamat tetapi tidak diketahui berapa lama tergantung dosanya dan yang ada disana adalah orang yang meninggal tidak terbebani oleh dosa berat.
Purgatorium itu adalah sebuah peringatan untuk kita agar selalu berdoa untuk jiwa-jiwa yang menderita di dalamnya sebab selama di dunia kita berbuat dosa dan harus dibersihkan, perlu diketahui bahwa jiwa-jiwa mereka yang sudah bebas dari api penyucian bisa menjadi perantara untuk kita yang masih hidup.
Setiap orang mengalami Purgatorium sendiri, dalam Kitab Suci dikatakan bahwa api berarti pembersihan. Agar di dalam Purgatorium tidak terlalu lama, lakukan hidup menurut kehendak Allah yang penuh pengampunan dan kasih. Sebab orang yang penuh pengampunan dan kasih terhadap sesama selama hidupnya tidak akan terlalu lama di Purgatorium, dan sebaliknya yang terlalu lama adalah orang yang tidak pernah mengampuni.
Stefan Leks menceritakan kisah tentang Padre Pio, Santo yang dipuji-puji karena selalu berdoa untuk jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal dunia, saat itu pada malam hari di bulan Januari para biarawan berkumpul, tiba-tiba datang banyak orang dan berbaris sambil berteriak "viva Padre Pio" malam itu Padre Pio tidak ada di dalam biara. Waktu para biarawan berjumpa dan bertanya, dikatakan bahwa mereka itu adalah para serdadu yang meninggal dan tinggal di dalam Purgatorium.
Ikutlah jejak Sr. Faustina yang selalu rajin berdoa untuk jiwa-jiwa yang sudah meninggal dunia.
(Anton Sardjo)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |