Rekoleksi Teresia dari Yesus
Tomas Samaria | 26 Oct 2014, 11:49
Sabtu 18/10/14 berlangsung rekoleksi tentang Doa Bapa Kami di Auditorium MBK yang dibimbing oleh Prof. Dr. Berthold Anton Pareira O.Carm dengan moderator Hubertus Suprashartono. Acara ini dibuka oleh Rm. G.M. Jeffrey O.Carm dan dibantu oleh Rm. Heribertus Supriyadi O.Carm yang mengundang seksi liturgi lingkungan MBK.
Doa Bapa Kami didoakan tiga kali sehari dalam gereja. Pertama sebagai doa pembukaan komuni, yang kedua dan ketiga pada acara Ibadat Pagi dan Ibadat Sore sebagai puncak doa permohonan dan pujian.
Bandingkan doa Bapa Kami di Mat 6:9-13 dan Lukas 11:2-4. Doa seluruhnya bersifat permohonan. Tiga Doa menyangkut Bapa di surga (Bapa, Dikuduskan nama-Mu dan Datanglah Kerajaan-Mu). Ada 4 hal menyangkut kepentingan jemaat: Berikanlah kami, makanan kami; ampunilah kami, dosa-dosa kami; kami mengampuni, yang bersalah kepada kami; jangan membawa kami dalam pencobaan. Ada tujuh kali kata "Kami" sebagai doa komunitas.
Di KAJ ada 10 lagu doa Bapa Kami. Apakah itu perlu? Apakah kita bisa berdoa lebih baik? Apakah karena bosan, cari variasi baru? Di Surabaya, ada lagu Bapa Kami dengan kata-kata "bebaskan, bebaskan". Mengapa harus diganti syairnya? Apakah tidak mengerti bobot doa
Bapa Kami? Kita perlu pahami Doa Bapa Kami!
Seperti murid-murid Yesus tempo dulu:
1. Kita tidak tahu berdoa dengan benar,
2. Tidak bertumbuh dalam doa,
3. Belum mengalami apa artinya doa,
4. Belum mengharapkan dan merindukan anugerah terbaik.
Teresia dari Yesus (1515-1582) mengajar:
1. Orang perlu sadar dengan siapa ia berdoa;
2. Apa yang dikatakannya;
3. Mengenal siapakah dirinya.
Yesus mengajar doa ini karena Dia mencintai kita. Dia bukanlah Allah yang kejam. Yesus ingin supaya Allah memperlakukan kita sebagai seorang Bapa; menanggung kelemahan, mengampuni dan menghibur kita dalam kesusahan.
Di manakah Allah bersemayam? Santo Agustinus telah mencari-Nya di banyak tempat, tetapi akhirnya dia menemukan Tuhan di dalam dirinya. Walaupun kita bicara dengan-Nya secara halus, Dia cukup dekat untuk mendengarkan kita. Kita tidak perlu sayap untuk terbang dan menemukan Dia.
Orang perlu berdoa dengan menutup mata agar hatinya lebih mudah terpusat pada Tuhan dan berada bersama Dia. Ini perlu latihan dan
perjuangan. Santa Teresia dari Yesus mengajar berdasarkan pengalaman hidup doanya.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |