Tantangan Bagi Lingkungan Arah Dasar Pastoral KAJ 2011-2015

  24 Jun 2011, 22:47

Ujung tombak harus runcing, harus diasah supaya tajam. Dalam peperangan, ujung tombak adalah yang terdepan, yang terlebih dahulu berhadapan dengan musuh. Kira-kira seperti itulah ilustrasi dari Arah Dasar Pastoral (Ardas) yang mulai dipopulerkan sejak tahun 2000. Sejak saat itu pula lingkungan diharapkan mampu menjadi ujung tombak yang tajam dari KAJ. Dan hampir tiap tahun, tiap bulan, tiap minggu, tiap pertemuan-pertemuan dan rapat pastoral gembala yang baik selalu didengungkan. Kembali kepada umat basis dan membangun habitus baru yang sadar lingkungan dan lain-lain selalu menjadi kalimat berikutnya. Tidak sedikit ketua lingkungan yang kaget dengan Ardas yang dicanangkan untuk tahun 2000-2010. Beberapa ketua lingkungan kurang jelas walaupun setiap rapat DP selalu diselipkan, bahkan sisanya cenderung cuek yang penting lingkungannya tetap punya aktifitas, bisa tetap aktif saja sudah Puji Tuhan.

Ketika langkah belum begitu jejek, berapa banyak domba yang ditemukan belum tersusun dalam laporan (lingkungan berbasis data). Kini sudah disuguhi Ardas yang baru, Ardas 2011-2015. Walaupun keberadaannya masih berkesinambungan dari Ardas tahun sebelumnya namun auranya berasa lebih menantang untuk mengatakan lebih berat, kok, gimana... gitu. Tapi, karena Ardas sudah terlanjur diturunkan maka WM bertugas untuk turut mensosialisasikan.

Kisah sosialisasi ini dimulai pada hari Minggu, 19 Juni 2011, dibuka dengan Misa Kudus di gereja Pkl. 09.00 WIB. Setelah Misa, kegiatan sosialisasi digabung dengan rapat pertanggungjawaban Panitia Paskah dan pembentukan Panitia Natal 2011. Sosialisasi dibuka oleh Rm. Heri dengan mengetuk mic sebanyak 4 kali, maksudnya mungkin 3 kali tapi kelebihan satu. Sebelumnya, dalam sambutannya romo berharap dengan adanya Ardas umat MBK bisa membangun komunitas, membangun persaudaraan dengan semangat kekeluargaan dan kasih untuk menuju tempat yang sama. Kemudian Bambang Pitoyo (wakil DP) selaku moderator memberikan kesempatan kepada wakil dari KAJ yaitu Felix Wijayanto untuk mensosialisasikan Ardas 2011-2015.

Ardas di latar belakangi oleh gerak pastoral KAJ serta perlunya pelayanan yang semakin baik. Juga Sinode I (1989-90) tentang gereja yang mandiri, misioner, berdaya tahan dan berdaya pikat. Serta kesadaran gereja untuk ikut terjun dalam masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Momentum pergantian Uskup juga ikut andil dalam Ardas 2011.

Ardas terbagi menjadi 4 bagian pokok yaitu, cita-cita, tugas pokok, strategi dan implemantasinya. Cita-cita atau visi Ardas adalah, menjadi umat Allah yang semakin memperdalam imannya, membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat atas dorongan dan tuntunan Roh kudus. Maka misinya adalah dengan menghayati dan meneruskan nilai-nilai Injil, ajaran dan Tradisi Gereja. Srateginya dengan jalan membuat pastoral berbasis data, pemberdayaan lingkungan dan komunitas kategorial serta menyelenggarakan karya pastoral yang kontekstual, dan sebaginya. Implementasinya adalah menerapkan Ardas dalam keseharian. Hasilnya bisa dilihat jika terjadi perubahan dalam pelayanan. Misalnya, kalau dulu sekretariat kurang senyum dan kurang ramah, kini penuh senyum.

Kira-kira begitulah Ardas 2011-2015 ini. Sebenarnya masih banyak informasi yang disampaikan oleh Felix, namun karena halaman yang terbatas, sosialisasi hanya bisa disampaikan WM sesingkat ini. Semoga yang singkat ini mampu menyemangati umat MBK terutama ketua lingkungan yang menjadi ujung tombak Ardas 2011-2015.

(felly)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali