Transformasi Iman Dan Politik

  23 Aug 2013, 15:25

Sabtu (20/7) Seminar ini dise­lenggarakan di Aula Petrus, Gereja Kristus Salvator dengan dukungan Seksi Kerasulan Awam, OMK, PDKK Salvator pagi/Ratu Damai. Pembukaan oleh pastor paroki Noel, Petrus Abadi dan Lily Tanila, Ketua Panitia.

Pembicara I: Pater Felix Baghi SVD, asal Bajawa, dosen STF Ledalero, Maumere, Flores. Menurutnya, P.Benediktus XVI menghimbau soal pentingnya reformasi dan restorasi dalam Gereja Katolik. 11 September 1962 P. Joannes XXIII membuka Konvat II Vatikan setelah 100 tahun tidak ada konsili.

Gereja harus menerjemahkan siapa dirinya dalam dunia! Seperti Tanya Yesus kepada Bartimeus: "Apa yang kau kehendaki supaya Aku per­buat?." P.Joannes 23 mengatakan: "Gereja adalah persekutuan hidup yang membaca Injil dalam terang zaman." Gereja bukan lagi topdown apa kata hirarki. Bukan lagi: "Romo bicara, habis perkara.". Kebijakan gereja jadi pertimbangan bersama, sebagai jawaban atas situasi modern.

Dialog itu penting. Di luar Gereja tak ada keselamatan. Pandangan ini harus dibongkar. Ada keselamatan dalam agama-agama lain. Gereja perlu membuka diri. Dialog jangan memba­wa kitab suci atau dogma, tidak akan berhasil.

Gereja bukanlah gedung, tapi persekutuan umat beriman. Berkat sakramen baptis dan krisma, umat Allah terlibat dalam mewartakan Sada Allah. Ada banyak perubahan dalam Gereja. Jika dulu dalam misa, imam membelakangi umat, sekarang "face to face." Pembaruan konsili diterima juga agama lain. Pastor Anglican yang berkeluarga, diterima dalam Gereja Katolik. Perkawinan sejenis diterima di Amerika dan Perancis. Gereja terbuka atas penyucian uang oleh karyawan­nya; pelecehan seksual harus diadili secara terbuka. Yang masih tergan­tung adalah seperti mengapa wanita tak boleh ditahbiskan jadi imam. Ada banyak wanita yang atau suster yang belajar teologi.

Pembicara kedua adalah Sebastianus Salang, dari paroki Bidara Cina; Kerawan KAJ dan Seksi HAK-KWI. Dia juga anggota Indonesia Parliament Watch sejak 2000. Ia me-ngangkat tema: Politik Indonesia dan Peran Gereja. Perpolitikan Indonesia jorok, becek dan kotor. Tapi ia seperti perempuan cantik yang menawan. Dalam Redemptoris Hominis, Paus JP II (1975), Gereja diminta untuk terlibat.

Gereja jangan hanya menjerit, tapi menjauh dari politik. Orang tua jangan menghalang anaknya masuk politik. Wakil Katolik di DPR semakin turun. Romo-romo seperti Von Magnis, Mardiatmadja, Benny Susetyo sudah tua dan harus turun panggung.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi