Bagaimana Mengubah Iri Hati Menjadi Bersyukur
26 Mar 2012, 04:53
Pengertian iri hati: Iri hati ada perasaan kurang senang melihat kelebihan orang lain, sedangkan dengki merasa marah kalau melihat keberuntungan orang lain dan bisa timbul rasa dendam di hati itu adalah sifat kedagingan manusia.
Senin (27/2) bertempat di Ruang Stefanus Auditorium MBK Lt.2 PDKK MBK mengadakan pengajaran tentang Bagaimana Mengubah Iri Hati Menjadi Bersyukur oleh Boy Rahardja dan mengambil dari beberapa kutipan ayat Kitab Suci sebagai bahan pengajaran.
Gal 5: 19-21 dikatakan bahwa akibat dari sifat perbuatan daging, timbulah perbuatan-perbuatan yang menimbulkan amarah, kedengkian, mementingkan diri sendiri dan mengikuti hawa nafsu, maka akibat perbuatan ini ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.
Beberapa contoh yang ada dalam Kitab Suci tentang Yusup yang dijual saudara-saudaranya, sangat jelas sejak jaman Yahudi manusia sudah punya rasa iri hati dan kedengkian seperti bapa-bapa leluhur kita yang menjual Yusup ke tanah mesir, tetapi Allah tetap menyertai Yusup. Boy berpesan kepada tim pelayanan masing-masing orang mempunyai talenta yang berbeda-beda, tidak boleh iri hati terhadap kemampuan orang lain, tetapi kembangkanlah talenta yang ada Tuhan akan membimbing dan mengembangkan talenta tersebut.
Kis 13: 43-45 Banyak orang Yahudi yang takut akan Allah mengikuti Paulus dan Barnabas saat mengajar dan mendengarkan Firman Allah dan makin lama banyak yang datang, maka orang Yahudi yang tidak takut Allah timbul rasa iri hati dan menghujat.
Perselisihan1 Kor 3: 1-3 Yesus mengajar kepada para murid-Nya selalu memulai dengan perumpamaan supaya mudah dimengerti, seperti orang yang belum dewasa diberikan susu bukan makanan keras begitu juga manusia duniawi yang belum dapat menerima ajaran secara langsung dan karena sering ada perselisihan dan iri hati terhadap sesama maka dikatakan manusia duniawi. Maka orang yang sudah mendapat pengajaran dan imannya makin tinggi, dia makin kuat menghadapi cobaan dan tantangan.
Ayub 5: 2 Sesungguhnya orang bodoh dibunuh oleh sakit hati dan orang bebal dimatikan oleh iri hati, sedangkan Amsal 14: 30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang, dari 2 ayat tersebut sudah jelas bahwa akibat iri hati kita tidak akan mendapatkan ketenangan hidup, tetapi sebaliknya bila kita rendah hati kita akan mendapatkan ketenangan dan kedamaian.
Seperti suami-istri yang sama-sama luka batin penyebabnya merasa saling tidak diperhatikan satu sama lain, sehingga timbul perselisihan untuk itu keterbukaan dan saling pengertian suami-istri sangat diperlukan.
Yak 3: 14-16 Manusia adalah mahkluk sosial tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan orang lain untuk itu dibutuhkan pergaulan dan saling kerja-sama dengan yang lain, manusia mempunyai sifat napsu yang datangnya dari ciptaan Allah (nafsu yang positif). Napsu yang iri hati datangnya dari setan sehingga menimbulkan keinginan-keinginan di luar kehendak Allah. Agar manusia tidak timbul iri hati harus bisa mengontrol sebab manusia punya jiwa dan roh: pikiran, perasaan dan kemauan.
1 Kor 3: 4-8 Jadi manusia jangan merasa sombong karena Allah yang memberi pertumbuhan dan jangan merasa menjadi golongan-golongan atau group-group, karena antara yang menanam dan menyiram upahnya sama besar.
Sebagai penutup Boy Rahardja berpesan jika kita dalam kegelapan, nyalakan lilin yang berarti bila kita dalam masalah percaya kepada Tuhan Yesus agar Roh Kudus menerangi kita dan membebaskan kita dari segala masalah.
(Anton Sardjo)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |