Komuni Pertama : Mereka Sudah Berbuka Puasa
22 Jun 2012, 01:01
Minggu (10/6), bertepatan dengan perayaan Tubuh dan Darah Kristus, pada misa Pkl. 11.30 di gereja Maria Bunda Karmel, anak-anak kelas 3 atau 4 SD mengikuti misa dan menerima komuni untuk pertama kalinya. Ibarat orang berpuasa, anak-anak itu telah berpuasa selama 9 tahun untuk diperbolehkan menerima komuni pertama.
Sebelumnya anak-anak itu dengan tekun mengikuti pelajaran komuni pertama selama satu tahun. Mereka mendapat pengajaran dari para pembimbing untuk semakin dewasa dalam iman. Dalam salah satu proses pengajarannya, setiap anak diwajibkan untuk rajin mengikuti misa dan doa lingkungan. Itu dibuktikan dengan adanya buku tugas yang harus dimintakan tanda tangan romo, atau ketua lingkungan apabila mengikuti doa lingkungan.
Ada satu pemandangan yang unik ketika anak-anak bermaksud mendapatkan tanda tangan romo. Yakni setiap kali usai misa terjadi antrean yang panjang di depan ruang Sakristi. Ada yang berani antre sendiri, tetapi tak jarang harus didampingi oleh ayah atau ibunya, bahkan tak jarang juga oleh kakek/neneknya. Ini menunjukkan semangat yang luar biasa. Namun, kadang-kadang karena begitu semangatnya, anak-anak itu segera bergegas meninggalkan gereja begitu selesai mendapat berkat Tuhan melalui romo, para suster atau prodiakon pada saat penerimaan komuni. Huuppp.... Ini kurang benar ya anak-anak. Mestinya mencari tanda tangan romo sesudah misa selesai, setelah berkat pengutusan!
Sekarang mereka sudah menerima komuni pertama. Sudah menjadi pribadi yang matang dalam iman. Tubuh dan darah Kristus sudah menyatu dalam setiap sel tubuhnya. Maka, sekarang mereka menjadi utusan Allah untuk hidup dalam kekudusan. Romo Heribertus Supriyadi, O.Carm dalam homilinya mengajak setiap anak agar selalu bersikap dan bertindak dengan baik, semakin rajin ke gereja, dan aktif di lingkungan masing-masing. Salah satu contoh hidup baik adalah menghormati orang tua (Perintah Allah ke 4), tidak mencontek ketika ulangan. Hiduplah selalu dalam firman Tuhan.
Para orang tua dari anak-anak penerima komuni pertama juga diingatkan melalui rekoleksi bersama Romo Poespo, O.Carm, untuk senantiasa memberi bimbingan kepada anak-anak agar mereka semakin dewasa dalam iman, serta menyadari bahwa ekaristi merupakan puncak iman, karena pada dasarnya manusia selalu rindu untuk bersatu dengan Allah. Dengan menerima hosti yang merupakan tubuh Tuhan Yesus sendiri manusia beriman mendapat berkat melimpah karena Tuhan bersemayam dalam tubuhnya. Selain itu, anak-anak diajak untuk mengikuti pembinaan iman dalam kegiatan Bina Iman Anak (BIA). Diharapkan juga anak-anak yang sudah menerima komuni pertama mau menjadi misdinar (Putera Altar) dan Putri Gereja (PG) serta rajin menjalankan tugas sebagai misdinar dan puteri gereja. Proficiat.
(Vic Sugiyanto-Antonius 4)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |