Dialog Perempuan Kanaan

  23 Oct 2011, 08:12

Hari minggu sore 9/10 di ruang St Caecilia, Hubertus Suprashartono, wakil Ketua PKAPi (Pusat Karmelit Awam Provinsi Indonesia) Malang, yang bertugas membantu Rm.Martin Gunawan O.Carm memberikan rekoleksi/retret di komunitas-komunitas, mengangkat tema: "Perempuan Kanaan yang percaya". Sebelumnya ia bertanya, bagaimana pendapat anda tentang Yesus? Ada yang menjawab: "Yesus itu kasih, Yesus mengasihi, Yesus pilih kasih, tidak adil dan mengecewakan." Sepintas lalu perikop ini menggugah hati nurani bahkan bisa mengguncang iman.

Dialog Perempuan Kanaan

Kisah ini bicara mengenai seorang perempuan yang anaknya kerasukan setan dan sangat menderita. Masalah yang dihadapinya jauh lebih besar dari persoalan kita. Perempuan itu berteriak-teriak minta tolong. Yesus seperti tidak mendengar dan tidak peduli. Para murid-Nya yang merasa terusik kenyamanan pelayanan mereka, ingin mengusirnya. Bandingkan dengan umat yang datang jam dua siang ke pastoran, dan diminta pulang saja karena pastor tidak boleh diganggu di waku istirahat.

Katanya Yesus luar biasa, tapi dia merasa dicuekin. Perempuan itu merasa lebih terpukul lagi ketika Yesus menjelaskan: "Aku datang hanya untuk umat pilihan Tuhan." Seperti perempuan Samaria di tepi sumur Yakub, perempuan Kanaan ini bukan masuk golongan suku Yesus. Ia diperlakukan sinis dan dibedakan. Namun perempuan ini pantang mundur, ia beranjak maju, mendekat sampai menyembah Yesus minta belas kasihan. "Tuhan tolonglah aku?"

Yesus menjawab dengan kata-kata yang keras "Áku tidak akan memberikan roti kepada anjing!" Tidak tersinggung disamakan dengan asu, ia merangsak: " Bahwa seekor anjing masih makan remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya.".Karena sikap penyangkalan diri dan rendah hati perempuan itu, Yesus mengabulkan permintaannya. "Anaknya sembuh."

Mengapa aku Tuhan?Perasaan ini sering membayangi hidup kita ketika masalah datang. Seorang ibu yang kurang yakin dengan apa yang didengarnya, kembali membaca perikop itu. Dan ia datang kepada pembicara dengan menangis: " Sudah dua puluh tahun, ia ditinggalkan suaminya. Tuhan seperti tega banget menelantarkan dia. Betapa pahit kehidupan yang harus ditempuhnya selama kurun waktu itu. Tapi ia setia, rajin berdoa dalam Gereja. Ya, mengapa Tuhan membiarkan hal ini terjadi?"

Apakah doa harian (brevir) mampu mengatasi masalah kita? S.Yohanes dari Salib (1542-1591), seorang Pujangga Gereja karmelit mengatakan: " Tuhan, berikanlah aku penderitaan. Semakin aku menderita, semakin aku mengalami kasih yang luar biasa." Semakin dalam hidup rohani, semakin setia berdoa, semakin kita cinta Tuhan dan kehilangan kata-kata untuk menggerutu. Karmelit Awam butuh penyangkalan diri seperti perempuan Kanaan ini. "Seorang Karmelit awam dipanggil untuk menapaki jalan padang gurun yang tak dapat dielakkan yakni mati raga rohani, agar mampu berjumpa dengan Tuhan. (Reg 48TOC).

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi