Menjadi Lansia Jangan Takut Mati

 Ign. Sunito  |     23 Dec 2013, 16:13

Ruang Benediktus auditorium MBK tiba-tiba penuh gelak ketawa ketika Mgr. Hadisoemarta O.Carm menyampaikan sharing dihadapan warga Paguyuban Adi Yuswa MBK (14/12/013). Pasalnya Romo yang tanggal 13 Desember 013 itu berusia 81 tahun, menyampaikan anekdot lucu tentang "kepikunannya" yang terucap tanpa disadari. Semula mengucap nama ketua paguyuban Yos Suyono dengan Yos Suloyo. Konotasinya suloyo itu ya, sontoloyo, waton suloyo nyebelin. Itu belum seberapa, kata monsinyur. Pernah dalam misa di Papua sewaktu konsekrasi berucap, " marilah kita rayakan isteri imam kita. Maksud saya misteri bukan isteri." Juga ketika berkotbah," Yesus memasuki kota dengan menunggang kedelai. Maksud saya keledai," ha,ha,ha......ketawa umat tambah riuh. Wah, ternyata monsinyur diam-diam pandai humor juga.

Perjalanan hidup terutama pengabdian imamatnya sangan memikat. Pernah kecelakaan sepeda motor di Medan, koma selama dua bulan kemudian dirawat di RS 5 bulan dan dikirim ke RS di Nijmegen, Belanda. Menariknya cerita ketika pingsan menunggu pertolongan, lewat mobil seorang domine. Diminta tolong jawabnya, maaf! saya buru-buru harus memimpin ibadah. Penolongnya adalah kuli-kuli perkebunan di mana seharusnya ia memimpin misa disitu. Persis seperti cerita "Orang Samaria yang baik hati." Sewaktu tugas di keuskupan Manokwari/Sorong karena harus menjelajahi hutan-hutan ia terkena serangan penyakit kaki gajah. Ketika menjadi provincial di perjalanan Malang- Banyuwangi kecelakaan sampai dua kali. Ia sudah mengalami operasi sampai dengan 8 kali. " Maka dengan berbagai pengalaman yang dilalui, menjalani masa tua saya tidak takut mati.

SURAT PAUS
Memperkuat pencerahannya agar lansia jangan takut mati, monsinyur mengutip surat Paus Johanes Paulus II kepada lansia di tahun 1999 ketika Paus berumur 79 tahun. Kepada lansia yang biasanya mengalami kesepian dan didera berbagai macam penyakit. Tetaplah berharapan kepada karya Allah yang tertuang kepada doa Bapa Kami. Bahwa Allah itu sebagai Bapa. Sebagai Bapa tak akan meninggalkan kita, tidak akan menghukum kita dan pasti akan membawa kita kearah yang baik. Kita diberi waktu untuk persiapan dengan keberanian bukan ketakutan. Persiapan yang harus kita jalani, dengan rasa syukur dan ikut terus melayani sesama sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan. " Jangan jadikan lansia sebagai pelindung untuk tidak berbuat apa-apa," tambah monsinyur yang disambut anggukan kepala hadirin dalam suasana hikmat.

Dengan pengharapan tidak ada yang mustahil bagi Allah. Paus menyebut nama-nama dalam Kitab Suci. Seperti Elizabeth dan Zakaria meski sudah tua mempunyai anak Johanes Pembaptis. Simeon dan Hana diberi kesempatan melihat Yesus sang Messias. Nikodemus membawa mur dan gaharu di hari pemakamam Yesus. Demikian juga Petrus diangkat sebagai wakil Yesus di dunia meski ia sudah berkali-kali menyangkal. " Dengan bersyukur dan berpengharapan, Allah selalu tunjukkan jalan agar kita ikut dalam karya penyelamatan." Demikian monsinyur.

Sharing monsinyur ini dilanjuti oleh umat dengan diskusi kelompok. Di mana masing-masing kelompok saling melengkapi pengalaman masing-masing, tujuan utamanya seperti dalam topik," Umur lansia jangan takut mati." Acara ini melengkapi HUT Paguyuban Adi Yuswa MBK ke-12 yang sebelumnya diisi darmawisata ke Waduk Jatiluhur, Jabar.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi