Mengampuni Saudara Yang Berbuat Jahat Kepadanya

  23 Sep 2013, 10:44

"Mengampuni Saudara yang Berbuat Jahat kepadanya", merupakan tema BKSN pertemuan pertama di bulan September ini. Dengan dipandu Romo Heribertus Supriyadi O.Carm yang sekaligus melakukan Kunjungan Pastoral (KUPAS) ke lingkungan Santo Alfonsus, kita diajar dan diajak untuk belajar memaafkan sesama kita, dimulai dari lingkungan yang terdekat kita yaitu keluarga.

Mengampuni Saudara Yang Berbuat Jahat Kepadanya

Kata "maaf" kadang mudah untuk diucapkan, namun dalam pelaksanaannya terkadang sangat sulit, karena itu dibutuhkan kebesaran hati untuk melupakan dan memaafkan. Seperti yang diceritakan oleh Romo Heri, cukup sesendok garam untuk mengasinkan segelas air, namun apabila sesendok garam dimasukan kedalam air di kolam, maka asinnya tidak dapat dirasakan lagi. Maka kita diharapkan untuk mempunyai kebesaran hati sebesar kolam atau bahkan seluaslaut/samudra.

Seperti dalam Kitab Kejadian yang menceritakan bagaimana Yusuf memaafkan saudara-saudaranya,yang awalnya berniat membunuhnya, tentu hal tersebut sangat menyakitkan dan susah untuk dimaafkan. Namun akhirnya Yusuf dapat memaafkan saudara-saudaranya karena Yusuf melihat rencana Allah di balik itu semua, yaitu "kesadaran dan pertobatan saudara-saudaranya sertakeselamatan semua orang.

Mengampuni Saudara Yang Berbuat Jahat Kepadanya

Pertemuan BKSN I dan KUPAS berlansung dengan ceria, karena diselingin dengan canda dan tawa serta sharing pengalaman hidup yang menyentuh. Salah satu sharing berisi cerita bagaimana besarnya kasih orang tua kepada anaknya. Ketika sang anak membuang sepiring nasi ke lantai karena tidak ada makanan yang enak, ayahnya yang baru pulang bekerja dari ladang melihat perbuatan anaknya. Sang anakpun menjadi ketakutan, karena anaknya tahu kalau sang ayah akan marah besar dan memukulnya. Namun ternyata ayahnya mengambil piring dan nasi yang tertumpah di lantai dan meletakannya di meja sambil berkata dengan lembut kepada anaknya, "nak, ayah tahu kamu pengen makan enak, tapi saat ini ayah hanya mampu memberikan apa adanya, kasihan ibu mu yang sudah memasak untukmu". Tentu diperlukan kesabaran dan kekuatan untuk menahan emosi dan memaafkan perbuatan anaknya.

Tak terasa malam semakin larut, maka Romo dan warga lingkungan St.Alfonsus mengakhirinya dengan doa spontan dari umat dan Romo. Kemudian diakhiri dengan acara ramah tamah dari tuan rumah. Semoga siraman rohani malam ini dapat melekat selalu di hati umat St.Alfonsus.

(Yenny - St. Alfonsus)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi