Tulus Dan Sabar di PD MMC
19 Aug 2011, 15:40
Sebagai pemandu Kitab Suci dan tour leader, Harry Karnadi, pernah mengalami "kena batunya". Harry merasa mobilnya diserempet. Kontan ia naik pitam. Ia turun dari mobil dan menyemburkan kata-kata keras kepada lawannya. Sampai perkara itu dibawa ke kantor polisi.
Sampai di kantor polisi, orang itu menyerang balik dengan mengarahkan telunjuknya kepada Harry: "Apa yang kamu lakukan kepada saya. Kamu ini seorang pendeta (maksudnya: Pemandu kitab suci). Kamu bicara tentang kasih dan sebagainya. Tetapi apa yang terjadi sekarang?," kata orang itu.
Harry jadi bengong dan warna wajahnya seperti jamblang kocok kemerah-merahan. Memang malam kemarin, dia diundang di satu paroki untuk memberi renungan mengenai Kasih. Dia jadi malu betul. Ia merangkul lawan bicaranya dan mengulurkan tangan "minta maaf": "Tuhan telah menggunakan tangan anda untuk menampar saya,"kata Harry. Lawannya tak kurang kaget dan spontan saling memaafkan.
Setelah dipercaya jadi pemandu di Shekinah, Harry pada setiap kesempatan minta berkat dari para romo. Dan dari setiap romo, selalu menasihatinya: "Kamu jangan jadi sombong,", "Kamu jangan jadi angkuh." Itulah pengakuan Harry Karnadi di PD MMC Sabtu 30/7/11 di ruang S.Benediktus.
Tema yang dibawakannya adalah: "Ketulusan hati dan kesabaran untuk Tuhan hadir." Tokoh utama yang dibicarakan adalah mengenai Santo Yusuf yang menjaga Keluarga Kudus Nazaret. Ia dipilih untuk menyelamatkan Juru Selamat yaitu Tuhan Yesus sendiri.
Apa yang dapat dipetik dari Yusuf dalam perikop "Kelahiran Yesus Kristus". Yusuf itu seorang laki-laki yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan isterinya. Ia ikut ambil bagian dalam kebaikan Tuhan. Jika ada masalah, sediakanlah waktu. Ada jeda/break, beri Tuhan berbicara kepada kita. Itulah yang dilakukan oleh Yusuf. Dalam jeda itu, malaikat Tuhan mengatakan kepadanya: "Janganlah takut."
Biarkanlah Roh Kudus bekerja. Dengan bimbingan Roh, Yusuf tidak lagi memikirkan kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain. Yusuf ada penguasaan diri supaya Yesus bisa menjadi juruselamat manusia. Yusuf peka akan suara Tuhan, maka ia melakukan sabda Tuhan. Dia menerima Maria dengan tulus, apa adanya dan ia juga mau membawa Yesus mengungsi ke Mesir untuk menyelamatkan Yesus dari pembunuhan anak-anak oleh Herodes.
"Kesabaran dari manusia pasti lemah dan ada batas-batasnya. Tetapi yang datang dari Tuhan, bertahan selama-lamanya. Kesombongan dan keangkuhan dilindas dan dilibas oleh kesabaran.Mintalah dan kembangkanlah, pasti diberi dengan caranya. Kesabaran yang dari Tuhan, bertahan dalam cobaan.Tak lekas marah dan putus asa, tak lekas patah hati. Kesabaran dan ketabahan tetap bertahan dalam cobaan.Tidak berdesak-desakan. Tidak berputus asa."
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |