Putera Altar Belajar Kehidupan

  19 Aug 2011, 15:51

Tanggal 1 - 6 Juli 2011, 45 orang putera altar St. Tarsisius Gereja Maria Bunda Karmel bersama 5 orang pendamping melakukan live-in ke Magelang dan Yogyakarta. Mereka tidak sekedar mengunjungi; tetapi juga tinggal dan merasakan hidup di Seminari Menengah St. Petrus Kanisisus Mertoyudan, Magelang; Seminari Tinggi St. Paulus, Kentungan Yogyakarta; dan juga Omah Petroek di Karang Kletak, daerah Pakem, Sleman Yogyakarta; sebuah komunitas yang membina karya muda asuhan Romo Sindhunata SJ.

Putera Altar Belajar Kehidupan

Perjalanan dari Jakarta ke Magelang dan Yogyakarta dilakukan dengan sebuah Bus, jam 6 sore. Sebelum berangkat Romo Heribertus O.Carm, memberikan wejangan. Romo mengharapkan agar para putera altar dapat belajar untuk mengembangkan diri sebagai umat gereja dan khususnya mengembangkan semangat pelayanan dengan melihat suasana kehidupan seminari dan juga kehidupan komunitas di daerah lain.

Di Seminari Menengah St. Petrus Mertoyudan, selain mendapatkan pengetahuan tentang sejarah seminari dan gereja, para putera altar juga merasakan bagaimana hidup dalam kesederahanaan di dalam seminari.

Para putera altar juga diajak oleh frater-frater mengadakan kunjungan keliling seminari yang cukup luas, melihat ruang belajar, kamar tidur, perpustakaan, kapel, peternakan babi milik seminari, dan fasilitas pendidikan di seminari. Cerita yang lucu dan mengharukan di seminari Mertoyudan adalah jika ada suara seperti teriakan babi pada suatu siang, maka seluruh siswa seminari bergembira karena artinya akan ada makan enak.

Di Seminari Tinggi St. Paulus di Kentungan, para putera altar belajar merasakan langsung bagaimana tinggal dan hidup di dalam Seminari Tinggi. Para putera altar juga merasakan dan melakukan langsung setiap kegiatan yang dilakukan para seminaris sehari-hari seperti membersihkan taman, kamar mandi, kamar tidur dan makam romo-romo, berdoa dan beribadat bersama-sama, juga bergembira bersama para frater dengan bernyanyi bersama, sharing, nonton filem bareng dan bermain bola bersama.

Di Karang Kletak, para putera altar mendapatkan langsung siraman rohani dari Romo Sindhunata SJ, belajar tentang bagaimana memaknai hidup dengan belajar menghayati, mencintai dan menghargai alam. Selain itu para putera altar juga melakukan doa bersama di tengah malam, pagi harinya para putera altar mengadakan hiking menyusuri lereng gunung untuk melihat dari jarak dekat aktivitas gunung Merapi. Para putera altar juga belajar menambang pasir di Sungai Boyong. Begitu semangatnya, sampai seorang putera altar menghilangkan sekop pasir karena hanyut oleh air sungai Kali Boyong yang ternyata cukup deras.

Selain mengunjungi Seminari dan Gereja, putera altar juga melihat keagungan Tuhan melalui karya manusia pada jamannya, yaitu Candi Prambanan. Dan, sebelum berangkat kembali ke Jakarta, putera altar didampingi para pendamping berwisata di kawasan Malioboro untuk membeli oleh-oleh. Ternyata, putera altar juga peka pada orang lain. Mereka membelikan oleh-oleh, ada yang membeli bakpia, membeli dompet, gangsing, ada juga yang membeli blangkon.

Syukur pada Tuhan, tanggal 6 Juli tepat jam 5 pagi rombongan putera altar MBK tiba di halaman parkir gereja. Selamat, dan semoga semakin dewasa, mandiri, dan mau melayani Tuhan dan sesama. AMIN...

(Vic Sugiyanto, Antonius 4)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi