Rapat Anggota Tahunan XXIV Kopdit Rukun Keluarga Sejahtera (RKS-MBK)

  26 Aug 2010, 23:56

Pada tanggal 28 Februari 2010 Kopdit Paroki Tomang: Rukun Keluarga Sejahtera, mengadakan Rapat Anggota Tahunannya yang ke 24. Selain pengurus Dewan Paroki dan PSE, diundang juga wakil dari Pusat Koperasi Kredit Jakarta dan Suku Dinas Koperasi DKI.

Rapat Anggota Tahunan XXIV Kopdit Rukun Keluarga Sejahtera (RKS-MBK)

Dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan oleh Bambang Pitoyo selaku wakil dari Dewan Paroki, Romo Eko berpesan bergabung dalam KopDit tidak cuma mengembangkan bidang Ekonomi, tetapi juga membangun nilai-nilai yang berguna seperti: budaya pengelolaan uang dengan baik, semangat kemandirian, semangat setia kawan dan solidaritas.

Dengan semangat ini tumbuh rasa solidaritas antar anggota. Dengan demikian Kopdit sejalan dengan panggilan menggereja yaitu dalam menjalankan Kerasulan Sosial yang merupakan salah satu bentuk kerasulan dalam Gereja. Kerasulan ini merupakan upaya Gereja untuk menumbuhkan sikap mencintai sesama dalam persekutuan Kristiani menudu tegaknya kebenaran dan keadilan dalam tata dunia menurut dimensi sosial ekonomi.

Rapat Anggota Tahunan XXIV Kopdit Rukun Keluarga Sejahtera (RKS-MBK)

Dalam perjalanannya selama tahun 2009 Kopdit RKS telah memberi bantuan berupa pinjaman sebesar Rp. 1.258 juta kepada 178 anggotanya dengan pinjaman untuk Modal Usaha (23%), Kesejahteraan (45%), Pendidikan (25%) dan sisanya untuk pengobatan, dengan sisa hasil usaha sebesar Rp.46-juta yang merupakan hak deviden bagi para anggotanya.

Dalam rencananya kedepan Kopdit RKS berencana untuk memasang computer untuk administrasinya dan berupaya untuk meningkatkan jumlah anggotanya, sehingga lebih mampu membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah ekonomi.

Preferential option for the poorPreferential option for the poor merupakan paham yang berkembang dalam Gereja untuk mengutamakan perhatian Gereja bagi kaum miskin dan papa. Pengutamaan ini tidak boleh diartikan sebagai suatu pemisahan dalam kehidupan menggereja, yaitu mengesampingkan kaum kaya dari gerakan kerasulan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE). Komitmen ini adalah kewajiban yang harus diusahakan Gereja melalui kerja keras, karena hal ini menyangkut perubahan sikap hidup semua pihak. Pemihakan kepada kaum miskin bukan berarti pilih kasih, melainkan sebaliknya, sebagai ajakan bagi seluruh umat untuk berani mengenakan sikap social kristiani secara jujur dan bertanggungjawab.

Solidaritas kristiani justru terwujud, bila Gereja sepenuhnya memberikan perhatian bagi mereka yang lazimnya tercecer dalam seluruh kehidupan berumat dan bermasyarakat, karena keterbatasan rohani-jasmani. (Katekismus PSE, Komisi PSE - KWI)

(Robert Purnomo)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi