Menemukan Kerahiman Allah dalam Dunia Usaha
Judith Widjaya | 20 Feb 2016, 19:16
Dalam rangka Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, setiap Sabtu pertama dalam bulan, diadakan Rekoleksi dengan tema-tema yang telah ditetapkan oleh KAJ. Gerakan rohani ini wajib diikuti minimal satu kali rekoleksi selama TSLBKA. Dapat juga mengikuti tema lain yang diminati.
Rekoleksi kali ini (6/2) bertema 'Kerahiman Allah dalam Dunia Kerja dan Usaha (untuk Karyawan dan Pengusaha)' narasumbernya Mario Dedy Rochimat, Nixon J. Silfanus, dan moderator Agustinus Purna Irawan, didampingi Romo Albertus Medyanto O.Carm.
Acara diawali dengan puji-pujian, doa pembuka, dan sambutan dari Rudy Kurniawan Sutedjo selaku Ketua Panitia Pelaksana Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah Paroki Tomang-MBK. "Harus ada keseimbangan antara keluarga, kerja, dan gereja. Ketiganya bertumbuh menjadi besar bagi orang banyak. Mau terus maju, kuat, kokoh, dan bermanfaat," ungkap Pak Dedy.
Sementara, Pak Nixon mengatakan dirinya tidak mau tergantung orang lain. Baginya, mampu berhasil karena kerja keras, komitmen, memiliki identitas. "Dalam kerjasama tanamkan nilai-nilai itu, termasuk dalam menggereja," katanya.
Sebagai seorang pekerja, pebisnis, karyawan, merasa mengaku tidak selalu mulus dalam pekerjaan. Jatuh bangun, hambatan, kesulitan, tantangan, pernah dialami. Bukan hal mudah melalui pengalaman ini Kerahiman Allah bekerja dalam diri seseorang.
Inilah yang dirasakan Pak Nixon ketika ditegur oleh Allah yang pada tahun 1998 terjadi krisis dan bangkrut. Kemudian setiap hari ke Gereja Katedral untuk berdoa dan mengeluh. Suatu ketika saat duduk di kursi, ia berdampingan dengan orang yang selalu memegang kertas dan kalkulator. Perjumpaan ini bukan hanya sekali melainkan berulang kali. Juga ketika berdoa di Patung Bunda Maria, selalu bersamaan dengan sosok ibu sederhana berpakaian daster yang sedang menangis. Akhirnya, Pak Nixon sadar dan merasa ditegur, bahwa ternyata ada orang lain yang jauh lebih susah darinya.
Dari pengalaman dan perjumpaan ini, Pak Nixon bersyukur kepada Allah dan rasa syukur membuatnya jauh lebih tenang dan damai. Akhirnya, ia dapat menemukan solusinya. Selanjutnya Pak Nixon merasa perlu mencari keseimbangan antara bisnis dan pelayanan. Mulai dari mengikuti KEP, KPKS 3 tahun, pemandu, dan sebagainya. Harus ada dukungan keluarga, pasangan mengerti dan seirama, "Waktu bisa diatur. Waktu pelayanan di luar keluarga pasti ada waktu kalau tujuannya murni pasti Tuhan akan atur," tutur Pak Nixon.
Pak Dedy juga berprinsip harus tulus, komitmen, pasti Tuhan kasih jalan. Juga ikut ambil bagian dalam KEP, lingkungan, wilayah, dan DPH. "Allah memberikan karunia berbeda-beda. Setiap orang hebat sesuai dengan karunianya. Apakah seseorang mau mengembangkan karunianya? Tiap orang punya krisis iman, pekerjaan, keluarga, atau krisis lainnya. Lewat inilah Allah mau memberikan benih-benih kasih. Rahmat Allah tercurah untuk kita, tapi tidak hanya diam saja melainkan lewat kerja keras," kata Romo Medy menyimpulkan sekaligus menutup rekoleksi.
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |