Fun Bible Study: Sebuah Milestone Pemuridan

 Paul Heru Wibowo  |     4 Aug 2014, 09:39

Liburan sekolah sudah mulai usai. Hal itu berarti bahwa anak-anak sebentar lagi akan kembali belajar di sekolah. Tentu saja bagi beberapa orang, kondisi demikian tidak menyenangkan. Mereka tidak hanya memasukkan kembali segala alat permainan ke dalam kotaknya, tetapi juga harus mulai membiasakan diri dengan jadwal rutin yang akan mereka jalani selama sekolah berlangsung. Karena itu, tidak jarang, mereka tampak tidak bersemangat untuk menjalani hari pertama di sekolah.

Namun, gambaran tersebut tampaknya tidak terjadi pada 318 anak yang mengikuti BIA MBK- Fun Bible Study (FBS) 2014 yang diselenggarakan sejak 11 Juli - 13 Juli di Auditorium Gereja MBK. Menjelang libur usai, mereka justru diajak untuk keluar dari zona nyaman yang mereka nikmati selama beberapa minggu. Dalam waktu tiga hari mereka tidak hanya diminta untuk datang pada pukul 08.00 pagi, bersosialisasi dengan teman-teman baru, melakukan pelbagai aktifitas, bermain bersama-sama, tetapi juga mengenal figur Yesus lebih dekat melalui Kitab Suci.

Kebetulan saya melibatkan kedua anak saya dalam kegiatan tersebut. Awalnya saya hanya berharap agar mereka dapat terlibat dalam kegiatan gereja sejak dini. Dan, memang mereka tampak tidak antusias dengan gagasan saya. Pasalnya, kegiatan tersebut pasti mengancam waktu liburan mereka yang sebentar lagi usai. Namun, saya dan isteri saya mencoba untuk menguatkan hati mereka agar berani mencoba untuk terjun ke dalam situasi baru.

Hari pertama FBS tampak berjalan normal. Syukurlah, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan. Meski tidak banyak, mereka sudah mulai bercerita beberapa hal seperti teman-teman baru atau kakak pembimbing yang baik hati. Memasuki hari kedua, cerita mereka mulai beragam. Mereka mulai terkesan dengan sejumlah permainan dan aktifitas yang diberikan. Mereka mulai bisa menggali dan merefleksikan secara sederhana nilai-nilai di balik permainan dan aktifitas seperti kejujuran, kerjasama, atau keberanian. Mereka pun sudah mulai berbicara tentang Yesus yang berjalan di atas air atau Yesus yang memberi makan 5000 orang. Saya ingat, di hari itu, mereka berdua saling berbagi cerita tentang Yesus menjelang tidur malam. Saya ingat, mereka tidak sabar untuk menunggu fajar hari ketiga tiba.

Bagi saya, BIA MBK-FBS 2014 memiliki dua makna penting. Pertama, kegiatan ini menjadi semacam cermin bahwa evangelisasi atau pewartaan kabar baik adalah tanggung jawab semua umat beriman. Kendati Keluarga Katolik memang punya tanggung jawab besar untuk memperkenalkan evangelisasi ini, setiap kita dituntut untuk ikut mendukung dan merawatnya. Dalam hal ini FBS telah melakukan kedua hal itu.

Kedua, FBS, disadari atau tidak, dapat dipergunakan sebagai sebuah milestone pemuridan bagi anak-anak dan juga remaja di masa mendatang. Kondisi dunia yang cepat berubah tidak hanya membutuhkan generasi yang mahir dalam teknologi, tetapi juga membutuhkan generasi yang mampu membaca tanda-tanda zaman berdasarkan terang Firman Tuhan.

Saya berharap FBS menjadi langkah awal agar anak-anak kita dapat semakin bersahabat dengan Firman Tuhan dan semakin mencintai Yesus dalam kehidupan sehari-hari.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi