Kunjungan Warna-Warni Romo di Lingkungan MBR 4
19 Mar 2011, 07:02
Setiap daerah mempunyai ciri atau kekhasan tersendiri. Begitu pula dalam kehidupan gerejawi, setiap umat yang dihadapi oleh Gereja pun berbeda-beda. Apalagi di dalam masyarakat heterogen dengan ragam budaya, tingkat kesejahteraan dan sosial yang bervariasi, kebutuhan untuk disapa dan dikunjungi sangatlah penting, khususnya bagi mereka yang tidak mendapat perhatian. Kunjungan pastoral adalah tindakan nyata Gereja yang terlibat, yang melayani sesama. Perhatian dan pelayanan sekecil apapun kepada mereka yang sakit, kesepian dan tidak terperhatikan, sangat menghibur.
Dalam kunjungannya ke lingkungan MBR 4 pada tgl 3 Maret 2011, Romo meluangkan waktunya untuk berkunjung dua kali dalam satu hari. Pada kunjungan pertama di pagi hari, Romo yang didampingi beberapa ibu MBR 4, mendatangi sekitar 20 rumah warga, dan mampir ke beberapa rumah warga untuk memberkati anak kecil, lansia, warga yang sakit dan mendoakan seorang ibu yang sedang hamil agar proses persalinan berjalan lancar serta bayi bisa lahir dalam kondisi sehat. Kemudian pada malam harinya, Romo sengaja datang lebih awal untuk mengunjungi dua rumah warga. Setelah itu dilanjutkan dengan perkenalan dan katekese oleh Romo. Sekitar 26 warga MBR-4 berkumpul di rumah dr Ratna untuk mendengarkan dan bertanya jawab dengan Romo.
Di awal perkenalannya, Romo menjelaskan namanya diambil dari Gunung Agung di Bali yang meletus pada tahun 1963 sesuai tahun kelahirannya. Romo mulai bekerja di paroki pada tgl 15 Okt 2009. Beliau mengatakan masih harus banyak belajar untuk menggembalakan umat di paroki. Maka beliau merasa sangat senang bisa mengunjungi umat dan mendengar cerita dari tiap-tiap umat yang bisa meneguhkan. Selanjutnya romo mensosialisasikan hasil SAGKI (Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia). SAGKI yang elemen-elemennya terdiri atas umat, biarawan/i, pastor, uskup dan kardinal dari seluruh Indonesia, dulunya membahas ilmu pengetahuan melalui metode seminar, tetapi sejak November 2010 metode itu diganti dengan metode narasi. Mengapa menggunakan narasi? Karena efek dari narasi/cerita itu sangat luar biasa dimana orang lebih senang mendengarkan cerita, lebih mudah memahami dan gampang diingat. Untuk itu umat diharapkan bisa menanamkan iman kepada orang lain melalui cerita. Bercerita pengalaman akan Allah, tidak hanya dilakukan kepada sesama Katolik saja tetapi harus berani keluar, untuk juga bercerita kepada umat lain.
Kunjungan pastoral ini sangat memberikan pengalaman yang berharga, sekaligus memberi ruang dan kesempatan kepada umat untuk ikut serta ambil bagian dalam melayani sesama di lingkungan. Kunjungan ini dapat mengisi kekosongan hati orang yang kesepian serta memberikan penghiburan kepada umat yang jarang disapa. Bersama Gereja, lingkungan juga dipanggil untuk melanjutkan pelayanan Kristus. Maka marilah kita investasikan waktu dan tenaga untuk melayani umat di lingkungan kita, menyapa dan menjangkau mereka yang membutuhkan, menunjukkan pada mereka kasih dan perhatian kita. Kita wujudkan cinta kasih Yesus melalui pelayanan kita kepada sesama karena iman kita kepada Allah terbukti sewaktu kita melayani dengan sikap peduli.
(Joni - Lingkungan MBR 4 / Wil VII)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |