PDKK MBK Merayakan Imlek, Auditorium Penuh
18 Feb 2011, 14:38
Rabu (9/2), dekorasi altar Auditorium MBK sangat beda dengan Rabu malam lainnya yang biasanya PDKK MBK berkumpul memuji Tuhan dengan nyanyi-nyanyian dan mendengarkan Firman Tuhan dari salah seorang pewarta. Pada malam itu altar didekorasi dengan pohon MEIHUA dengan banyak angpao warna merah bergelantungan. Lampion disana-sini, bunga-bunga serba merah. Panitia telah menyediakan kursi sebanyak 240 buah, terisi penuh. Dan 90% umat yang hadir memakai baju merah. Lagu-lagu rohani malam hari itu begitu semarak dengan aransemen irama Chinese.
Sangat terasa suasana bahwa di negeri kita sudah ada penghargaan yang jauh lebih baik atas aneka ragam budaya, maka Tahun Baru Imlek misalnya sudah resmi diakui sebagai bagian dari sebuah tradisi di Indonesia. Maka di Rabu malam tanggal 9 Februari itu PDKK MBK merayakan Tahun Baru Imlek yang dilambangkan dengan warna merah. Bukan berarti kelompok PDKK pilih kasih. Tidak! Di hari-hari besar lainnya seperti hari Valentin, hari Kemerdekaan RI, perayaan Natal dan perayaan Paskah PDDK selalu merayakannya secara khusus.
Renungan atau Firman Tuhan yang disampaikan oleh Bp.Robby menekankan tentang 'KASIH" seperti dalam kutipan Kitab Suci Injil Mateus 22: 3-31: "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini.
Selesai mendengarkan Firman Tuhan pasutri Andreas Sudri - Lucy Kurniawan sebagai koordinator menjelaskan makna Imlek. Imlek, katanya, merupakan ksempatan kita bersyukur atas pergantian musim semi menurut tradisi Cina yang sekarang kita lambangkan dengan kehadiran Yesus yang senantiasa memberikan pencerahan dan pengharapan dalam hidup kita. Berdoa untuk para leluhur kita dan yang sudah mendahului kita, juga sebagai tanda hormat bakti kepada orang tua (perintah Allah ke 4). Gereja tidak melarang kita untuk mendoakan arwah. Dan terakhir tentang warna merah yang melambangkan darah Kristus karena dengan darah-Nya kita ditebus segala dosa kita. Kebiasaan membagikan jeruk pada waktu Imlek melambangkan emas, kemakmuran; permen melambangkan sesuatu yang manis, hubungan persaudaraan dan persahabatan semakin manis, kue keranjang yang lengket semoga juga persaudaraan semakin erat.
Sebelum acara ditutup semua yang hadir dipanggil naik ke altar untuk mengambil angpao yang besarnya dari Rp. 2.000 sampai dengan Rp. 100.000 di pohon Meihoa, lalu dibagikan jeruk dan permen sesuai tradisi Cina dan dilanjutkan santap malam bersama.
(Anton Sardjo)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |