Kisah-kisah Kecil Dari Rekoleksi Seksi-Seksi MBK

  18 Feb 2011, 16:47

Dari merokok sampai PapuaWaktu rehat siang rekoleksi tanggal 12 Februari 2011 di ruang makan Wisma Puspanita, Ciawi, saya duduk ngopi bareng Romo Heri dan Robby Sugiantoro. Robby mengisahkan bagaimana ia seorang perokok berat bisa berhenti merokok. Soalnya kecil saja. Gara-gara ia sakit gigi, dokter melarang ia merokok satu hari saja. Keesokan harinya, dia mulai menyulut rokok lagi. Waktu diisap, mulutnya terasa tak enak. Rokok dipadamkan. Sampai sore hari ia tahan tak merokok. Keesokan paginya dia merasa tak ketagihan rokok. Ia minta isterinya untuk membuang sisa persediaan rokoknya dan melarangnya memberikannya kepada orang lain.

Kisah-kisah Kecil Dari Rekoleksi Seksi-Seksi MBK

Lain lagi dengan Romo Heri. Ia sudah terbiasa merokok sejak kelas 6 SD sampai kelas 2 SMA. Oleh ayahnya, anak-anak disediakan rokok satu pak. Mereka boleh merokok asal di rumah saja. Mereka tak boleh merokok sembunyi-sembunyi. Orang yang suka rokok sembunyi-sembunyi, biasanya karakternya tak baik, kata ayahnya. Dari kisah rokok, Romo Heri berpindah ke ceritera lain. Ternyata Romo Heri pernah bertugas pastoral di Papua Barat. Ia berlayar dari Sorong, Fak-fak sampai Kaimana, dan disambut dewan paroki dan anak-anak sekolah setempat. Di pastoran, ia ditinggal sendirian. Gereja sedang dibangun. Ia terjun jadi tukang bangunan. Ia juga membuat meja. Pernah kelingkingnya kena martil, rasanya nyut-nyut.

Muatan InjilIbadat Sabda di Wisma Puspanita itu merenungkan Penjala Ikan menjadi Penjala Manusia. Peserta yang terdiri dari Ketua sampai anggota sub-seksi masing-masing memilih kalimat yang menyentuh hati dan membacanya sampai tiga kali di depan forum. Kalimat ini diharapkan jadi tema (kekuatan) bagi pelayanan di masa depan. Seperti: "Tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan," dan "Sekarang engkau akan menjadi penjala manusia".

SuratPaulus: "Rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh" dan "banyak anggota, tetapi satu tubuh." Agus Sudjadi sangat menyayangkan orang yang telah daftar hadir, tetapi pada hari keberangkatan absen. Hadir 51 dari 86 orang yang telah mendaftar. Dana yang besar jadi mubasir. Paroki ingin memberi apresiasi kepada mereka yang telah melayani Gereja. Ada juga seksi yang tidak ada wakilnya. Ini seperti ada yang benjol, kata romo. Kita ini saling membutuhkan, tak ada yang bisa mengatakan dia ini lebih penting. Jika ada satu anggota yang sakit, seluruh tubuh bisa panas dingin.

Ditengah misa hari Minggu, Romo mengganti bacaan injil dengan ujud khusus "Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya." (Yoh 13: 1-20) Romo Heri menjelaskan kata "bangun" = Yesus berkomitmen. Menanggalkan jubah = Yesus menunjukkan jati diri-Nya sebagai Guru dan Tuhan. Yesus berlutut untuk membasuh kaki, artinya Yesus mau merendahkan diri. Setelah itu masuk Rini dan Cisca dengan baskom, air dan handuk. Satu per satu peserta rekoleksi dibasuh dan dicium kakinya oleh Romo di dekat altar.

Dalam perjalanan pulang, Tri Laksono, Koordinator Sub-Seksi Prodiakon mengatakan: "Dengan kaki yang dibasuh tadi, tanggung jawab pelayanan tambah berat." Ujar-ujar romo: "Manusia adalah citra Allah yang tak boleh dikurbankan," terngiang-ngiang di gendang telinga.

(Tomas Samaria) Lihat juga Gallery Foto-foto Rekoleksi Seksi 12-13 Februari 2011 di bagian Gallery:

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi