Ibu-Ibu dari China dan Karmelit Awam
17 Mar 2012, 10:23
Pada hari Minggu 4/3/12 di Aula Paroki Meruya, lima puluhan anggota Karmelit Awam dari MBK dan MKK serta dua suster Hermanas Carmelitas (H.Carm) memenuhi tempat itu. Acara tunggal adalah menyambut enam orang ibu dari China daratan. Mereka adalah Theresia Kwan, Maria He, Theresia Ho, Lily dan dua orang lagi yang tak terdengar namanya. Mereka ini datang dari Beijing dan ada juga yang datang dari Utara dekat perbatasan China dan Rusia.
Para ibu ini pernah mengalami tugas pastoral dari Romo dan Rm. Djaja O.Carm, yang pernah bertugas misi ke China. Ordo Karmel Indonesia telah mengirim misi juga ke Filipina dan China. Selama bermisi di China daratan, para imam ini mempromosikan Karmelit Awam kepada mereka.
Menurut Theresia Kwan (77 thn), dokter spesialis mata di Beijing, mereka takjub kepada kebebasan menjalankan ibadah dan berkumpul di Indonesia. Mereka merasa tidak cukup bisa berdoa Bapa Kami, Salam Maria, atau pakai skapulir saja. Mereka butuh pembinaan berkesinambungan. Mereka datang untuk belajar Doa Hening.
Laksmi Budilestari T.O. Carm, Priorin Komunitas Flos Carmeli KAJ yang turut memberi kata sambutan juga menerangkan bahwa panggilan Karmelit itu adalah:
"Untuk menapaki jalan padang gurun yakni matiraga untuk mendengar Tuhan yang berbicara dalam hati mereka," (Reg 48)
Seorang ibu, Elisabet Gunadi yang suaminya kena kanker prostat, rajin berdoa ibadah harian (brevier) dengan tak pernah bolong. Ia mendampingi suaminya dengan tabah, tegar, derita dihadapi dengan damai
Saelan mencoba menerangkan hidup doa menurut S.Teresia Avila (1515-1582) seperti orang yang mengairi tanah, mula-mula dengan kekuatan sendiri seperti mengangkut air dengan ember, membuat kincir angin dan selokan (irigasi) sampai dengan bantuan Tuhan sendiri dengan hujan lebat (rahmat)
Anton Suriady berkisah tentang Ber-Ekaristi setiap pagi, brevier, Rosario telah mengubah hidupnya. Ia merasa tanpa bersandar kepada Tuhan, ia tidak bisa melayani. Dan betapa sulitnya untuk melayani dalam keluarga.
Hubertus dari Pusat Karmelit Awam di Malang ikut mengundang para ibu untuk menghadiri Peringatan Pesta Perak 25 tahun Karmelit Awam di Indonesia pada tanggal 1 Juli 2012.
Acara ramah tamah dan penuh tepuk tangan ini diterjemahkan oleh Romo dan Romo Djaja.
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |