Mengenal Santa Teresia Dari Yesus
27 Oct 2010, 10:31
Sabtu (9/10) dalam rangka merayakan 500 tahun lahirnya St. Teresia dari Yesus (1515-2015) di Auditorium MBK diperkenalkanlah Sosok Perempuan Istimewa yang ajarannya relevan untuk masa kini. Rekoleksi ini dibimbing oleh Prof. Dr. Berthold Anton Pareira O.Carm, diselenggarakan oleh Romo dibantu Suster Hermanas Carmelitas dari MKK, Komunitas Karmelit Awam, Komunitas Ibadat Pagi, Irawadi yang membuat podium dan Juwono dengan power point-nya. Sebagai moderator adalah Helen Dewi Justicia dari Komsos MBK.
Siapakah orang kudus itu? Teresia lahir di Avila 28 Maret 1515. Adalah lebih tepat menggunakan nama Teresia dari Yesus yang adalah nama biaranya. Dia adalah seorang perempuan biasa. Tuhan telah bekerja di dalam dirinya. Dari kebenaran injil yang mana? "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-KU dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia,"(Yoh 14: 23) Seperti layaknya zaman ini, perempuan hanya disuruh bekerja tapi tak dihargai. Ada prodiakon laki-laki tapi tak ada prodiakon perempuan. Apakah hanya laki-laki saja membagikan komuni? Apa suster-suster itu perempuan istimewa?
Di Jakarta ada banyak paroki dengan nama pelindung santo/laki-laki tapi sedikit yang menggunakan nama santa/perempuan. Itulah kenyataan dalam Gereja. St. Teresa dari Yesus adalah perempuan yang cerdas, tulus, suci dan benar-benar hebat. Ia tidak angkuh. Ia mengaku sebagai orang berdosa, yang mendengar Allah memanggil, tapi hidup mengikuti dunia. Setelah pertobatannya, baginya: "Hanya Allah saja patut dipuji karena menantikannya begitu lama."
Ia hidup dalam zaman petualangan ingin menaklukkan benua baru: Amerika. Setelah gagal untuk mati jadi martir di tanah Moor, ia mulai rajin membaca dan main-main jadi pertapa. Ia hidup di zaman Konsili Trente (1545-1563) dan masa Inkwisisi (pengadilan gereja) dan meluasnya Protestanisme. Ia pernah diombang-ambing kerinduan antara dua cinta. Cinta untuk hidup membiara. Cita-cita ini butuh perjuangan batin.
Teresia berjuang tentang ketaksanggupannya untuk menanggung tuntutan hidup membiara dan dengan penderitaan Kristus. Sehingga ia kena demam dan hampir pingsan Cinta kepada ayahnya juga begitu dalam. Tulisnya: "ketika saya meninggalkan rumah ayahku, perpisahan itu suatu kesedihan luar biasa. Rasanya tulang-tulangku terlepas dari sendinya."
PembaharuPada usia 20 tahun, ia masuk biara Penjelmaan. Disana ia melihat suasana hening yang menjadi prasyarat hidup doa sulit dilaksanakan. Ia ingin mendirikan biara yang lebih kecil dengan semangat karmel awali. Mottonya: "Setiap kita yang mengenakan pakaian Karmel ini dipanggil untuk hidup doa dan kontemplasi,". Yaitu ingin menghayati Injil lebih baik, berdoa bagi para pembela Gereja, pengkhotbah dan cerdik pandai yang melindungi Gereja dari serangan lawan. Ini perlu rahmat. Rm. Pareira mengatakan: "Orang kaya bisa membangun Gereja, tapi iman umat belum tentu lebih baik.". Tuhanlah yang menyelamatkan. Teresia mendirikan 17 biara baru dengan dukungan prior jendral Rossi dengan naik dokar (kereta dengan roda kayu) sehingga dia digelari rubiah pengelana.
Pujangga GerejaTidak mungkin ia diangkat jadi Pujangga Gereja kalau ia tidak bisa menulis. Waktu itu perempuan hanya bisa mendengar laki-laki saja. Perempuan dianggap tidak bisa berpikir. Bahkan buku-bukunya dituduh hasil bisikan setan. Ada empat bukunya antara lain: Otobiografi Jalan Kesempurnaan, Pendirian Biara-biara dan Puri Batin yang berjumlah 1400 halaman tulisan tangan. Belum lagi ratusan surat-suratnya. Rekoleksi ini ditutup dengan ibadat dengan puisi doa: "Rintihan di pembuangan dari Teresia dari Yesus."Ya Allah betapa sedihnya, hidup tanpa Engkau.""Betapa jauhnya/perjalanan di bumi ini/kediaman yang menyedihkan/pembuangan yang keras/O Tuhan yang patut disembah/renggutlah aku dari sini. "Karena haus melihat Engkau/aku ingin mati".
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |