Persaudaraan Dalam Misi
15 Jul 2011, 07:04
Beberapa hari ini, umat Paroki Tomang - Gereja Maria Bunda Karmel (MBK) kedatangan sejumlah Frater Karmelit. Mereka datang untuk bersama-sama umat MBK, menghayati hidup persaudaraan. Selain menyemarakkan doa triduum menjelang peringatan St. Perawan Maria dari Gunung Karmel, para frater itu juga bersama-sama dengan pengurus Lingkungan, menjumpai umat di Lingkungan-lingkungan.
Perjumpaan & Persaudaraan dalam ImanPerjumpaan dengan umat di Ling-kungan bukanlah sekadar kunjungan; perjumpaan itu adalah suatu wujud persaudaraan dalam iman. Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam Arah Dasar Pastoral (Ardas) 2011-2015 menegaskan visi untuk menjadi umat Allahyang atas dorongan dan tuntunan Roh Kudus, semakin memperdalam iman-nya akan Yesus Kristus, membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat.
Gereja/paroki/pribadi/keuskupan yang matang akan sungguh-sungguh menjadi seperti Ardas KAJ itu. Yang tampil adalah hidup doa yang baik, penghayatan akan ekaristi serta sakramen lainnya.
Jika membaca Kitab Suci, kita menemukan dalam Surat Santo Petrus, bahwa tanda yang paling khas dari komunitas kristiani adalah senantiasai mencintai satu sama lain. Ternyata, orang-orang yang betul-bentul dipantik oleh api cinta Kristus, tidak akan terpaku pada perbedaan-perbedaan antar manusia. Mereka menjadi bagian dalam sebuah kesatuan atau persaudaraan. Di sinilah bersemi nilai-nilai persaudaraan. Ut omnes umno sint, doa Yesus, "Jadilah mereka satu, seperti Engkau ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau," (bdk. Yohanes 17: 21).
Ketika kita satu sama lain tak lagi tersekat oleh perbedaan, kita dapat melihat Yesus di dalam hati semua orang. Kehadiran Yesus itu menggerakkan kita untuk mampu menolong satu sama lain, terutama sesama yang kecil, lemah, dan butuh pertolongan. Inilah kedewasaan sebuah pribadi; yakni jika pribadi itu mampu berbuah, atau dengan kata lain: melayani dalam persaudaraan yang kuat.
Persaudaraan dalam MisiGereja itu universal. Para Frater Karmelit, yang hadir di tengah-tengah umat MBK, tak hanya terlibat di dalam persaudaraan dengan umat MBK saja. Para frater itu juga mengajak kita untuk mengenal persaudaraan misi, khususnya di China.
Melalui persaudaraan misi itu, kita jadi mengerti bahwa ada hal-hal yang belum kita ketahui. Di China, satu wilayah misi Ordo Karmel Indonesia, kita mengetahui bahwa perekonomian berjalan dengan baik. Akan tetapi, di tengah peredaran uang dan diantara gedung-gedung atau megahnya bangunan sejumlah penduduk meminta untuk dibantu atau diajari berdoa.
Menanggapi panggilan itu dapat digambarkan sebagai membantu orang untuk 'membangun sumur' karena dengan begitu dia bisa mendapatkan air kehidupan. Air kehidupan itu menyegarkan dan menguatkan, sehingga mereka dapat mengolah dirinya untuk berdoa, mengeksplorasi 'sumur' di dalam hatinya dan di dalam hidupnya. Orang-orang yang disegarkan oleh air 'sumur' itu akan mampu menemukan makna kehidupan.
Panggilan hidup Karmel adalah bersatu dengan Allah; hidup dalam kesatuan cinta dengan Allah. Yesus mengata-kan, "Siapa yang mencintai Aku, dialah yang melaksanakan sabda-Ku," (bdk. Yohanes 14: 21).Yesus berdoa supaya orang-orang yang menjalankan sabda itu dibantu oleh Roh Kudus; Bapa, Putera & Roh Kudus bersatu dalam diri mereka. Orang-orang itu, semoga, adalah kita.
(Romo / Helen)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |