Menjadi Lektor Dan Lektris Yang Sungguh Hidup

  18 Mar 2013, 13:17

Seorang lektor dan lektris atau Pewarta Sabda Allah, bukan sekedar membacakan Firman Allah melainkan membuat Firman Allah hidup, sehingga pada Sabtu dan Minggu (23-24/2) diadakan pelatihan untuk seluruh lektor-lektris dan diakhiri dengan pelantikan lektor-lektris MBK. Pelatihan tersebut mengundang nara­sumber-narasumber yang berpengalaman yaitu YM Seto Marsunu, Adi Kurdi dan Paulus Eko Budi Handoko. Romo Medyanto O.Carm, sebagai pendamping Sie.Liturgi SubSie Lektor, turut pula mendampingi dan memberi­kan sesi motivasi dalam pelatihan ini.

Seto Marsunu, dosen dan penulis buku, berbagi tentang pengenalan ter­hadap Rasul Paulus sebagai seorang pewarta Sabda Allah yang patut dite­ladani keimanan dan keuletannya. Banyak hal yang dapat diteladani dariseorang Paulus, awalnya sebagai se-orang penganut setia Yahudi, kemu­dian menjadi pengikut setia Kristus, bahkan mewartakan ajaran-ajaran Kristus tanpa kenal lelah dalam segala pergumulan dan kesulitan.

Beliau membahas pula jenis karya sastra Kitab Suci. Pengenalan akan jenis karya sastra Kitab Suci dapat membantu para lektor untuk memba­cakan Sabda Allah dengan pola yang benar dan tepat sehingga Firman Allah yang disampaikan dapat dimengerti maksud dan pesannya, dan umat tergerak untuk melakukannya.

Adi Kurdi, pemeran "Abah" dalam sinetron Keluarga Cemara, mengajak para lektor berkomunikasi dan berekspresi dengan positif dalam me-nyampaikan Sabda Allah. Dalam berkomunikasi diperlukan kata-kata yang merupakan sarana untuk membuat gambaran atau simbol yang ingin disampaikan. Keselarasan antara piki­ran, perasaan, dan kesadaran diper­lukan untuk mengekspresikan dengan positif apa yang akan dikomunikasi­kan. Apa yang kita rasakan, dirasio-nalisasikan dengan pikiran, kemudian kita kontemplasikan dalam bentuk kesadaran dan dilaksanakan dalam bentuk ekspresi.

Sesi berikutnya, Handoko - seorang lektor kawakan, dubber, dan pemain sandiwara radio - mengajak para lek­tor dan lektris untuk melihat dari su-dut pandang umat. Apakah kita seba-gai seorang lektor dan lektris sudah menginspirasi umat melalui bacaan yang kita bacakan. Untuk itu diperlu­kan aspek teknis, seperti miking, artikulasi, intonasi dan mimik.

Romo Medy mengajak para lector dan lektris untuk merefleksikan diri. Apakah kita sudah mencintai dan menghormati Kitab Suci sebagai pedoman hidup? Apakah kita sudah hidup dari Sabda Allah yang kita dengar dan kita wartakan? Apakah kita sudah terbuka dengan karya Roh Kudus agar kita mengerti maksud dari sabda Allah yang kita dengar, kita baca, kita wartakan, dan kita renungkan?

Menjadi seorang lektor dan lektris merupakan salah satu bentuk pang-gilan Allah. Kita harus menanggapi panggilan tersebut dengan kesungguhan iman akan Kristus. Lektor-lektris harus bisa menghidupkan danterlibat aktif dalam pewartaan: merasakan, memahami dan melaksa-nakan apa yang diwartakan. Tekun be-lajar, disiplin, dan berkomitmen untukmenjadi pelayan Allah, untuk meneri­ma karya Roh Kudus dalam diri se-orang lektor dan lektris menjadikan seorang lektor atau lektris mampu mewartakan dan menghidupkan Sabda Allah bagi dirinya sendiri dan seluruh umat Allah.

(Stefanus Nursalim, Lektor MBK)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi