Korona, Antara Makna dan Kekuatan Doa

 Panitia Natal 2014  |     16 Nov 2014, 04:47

Saat Adven, di panti imam MBK biasanya diletakkan sebuah rangkaian daun dengan empat lilin di atasnya, yang kita sebut korona Adven. Rangkaian itu bukanlah sekadar dekorasi, melainkan sebuah tradisi penuh makna yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Korona, Antara Makna dan Kekuatan Doa

Korona Adven itu berbentuk lingkaran, yang tidak mempunyai awal dan akhir, sebagai perlambang Allah yang abadi. Umumnya, korona dibuat dari daun-daun evergreen, yang senantiasa hijau. Evergreen melambangkan Kristus, yang wafat namun bangkit kembali dan hidup untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita, karena Kristus yang bangkit itu memberikan kehidupan kekal bagi kita.

Korona juga telah lama dianggap sebagai tanda kemenangan. Karenanya, korona Adven dimaknai sebagai penghormatan kepada Yesus Kristus, pemenang atas kuasa dosa dan maut. Lingkaran korona menjadi lambang terpecah-belahnya hidup manusia yang dijadikan utuh kembali oleh Yesus Kristus.

Di sekeliling lingkaran korona, ditancapkan empat batang lilin, melambangkan keempat minggu dalam Adven. Makna jumlah lilin itu bervariasi; ada yang memaknainya sebagai empat penjuru mata angin,
empat penulis Injil (maupun empat makhluk dalam kitab Wahyu yang melukiskan mereka), atau empat unsur dunia (tanah, air, udara dan api).

Warna lilin yang dipakai pun dapat berbeda berdasarkan tradisi masyarakat setempat. Ada yang menggunakan tiga lilin ungu sebagai tanda pertobatan, dan satu lilin merah muda khusus untuk minggu ketiga atau Gaudette. Gaudette, dalam bahasa Latin berarti 'sukacita'; melambangkan kegembiraan di tengah penantian akan kedatangan Yesus. Tradisi lain menggunakan dua lilin ungu, satu lilin merah muda dan satu lilin putih. Lilin putih yang dinyalakan pada minggu keempat merupakan penanda bahwa Natal sudah dekat. Warna putih itulah yang bila dicampurkan dengan warna ungu, menghasilkan warna merah muda lilin yang dinyalakan saat minggu Gaudette. Pada tradisi yang menggunakan tiga lilin ungu, saat malam Natal keempat lilin Adven dinyalakan bersama satu lilin putih di tengah korona.

Pada Adven 2014 ini, Panitia Natal Paroki Tomang mengajak umat Lingkungan untuk membuat korona Adven. Bukan daun evergreen yang digunakan, melainkan barang bekas. Spiritnya tetap sama: keberlanjutan dengan penekanan pada lingkungan hidup. Korona yang digunakan selama masa Adven dalam pertemuan Lingkungan, diharapkan dapat mengajak kita semua semakin menghargai
arti doa komunitas. Sabda Yesus kepada kita, "Di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:20). Selamat mempersiapkan masa Adven! Semoga Tuhan memberkati.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi