Para Lansia Se-KAJ Bersafari Ria

 Jos Soejono  |     13 Jun 2014, 14:45

Memperingati Hari Lansia Nasional XVIII dan Hari Keluarga Nasional XXII oleh Keuskupan Agung Jakarta mengajak para lansia se-KAJ, melalui paguyuban-paguyuban lansia paroki untuk berkumpul bersama di Taman Safari, Cisarua Puncak (3/6/014). Paguyuban Adi Yuswa MBK ikut berpartisipasi aktif dengan mengirimkan 50 orang anggotanya, bergabung dengan rekan-rekannya seusia dengan dipimpin oleh ketua Jos Soejono. Alhasil beriringanlah 63 bus bersama menuju ke tempat wisata tersebut.

Setibanya di lokasi iringan bus segera mengelilingi taman satwa itu sebagai awal hiburan, sebelum mereka dikumpulkan bersama di Safari Room. Di sana sudah menunggu pengurus Komunitas Pastoral Lansia (Adi Yuswa) KAJ " Simeon Hanna" dengan Romo Hadiwidjojo, romo pendamping pastoral komunitas. Ketua Panitia, Johanes Hery Suryo menyatakan acara ini bisa berlangsung karena banyak bantuan dari para sponsor. Tujuan utamanya selain bentuk perhatian KAJ kepada para lansia sekeuskupan, juga untuk saling mengenal para paguyuban lansia paroki-paroki se-KAJ. Patut diketahui pihak KAJ menyediakan sarana transportasi dan hanya menarik biaya Rp 50.000 per orang. " Kita bersyukur karena banyak bantuan dari para donator,"katanya yang disambut tepuk tangan meriah para lansia.

Suasana bertambah guyub ketika 3000 orang lansia itu saling berbaur dengan wajah gembira dan relaks. Maklum karena pengaruh usia, rupanya perjalanan dan jalan dari tempat parkir menuju tempat upacara cukup jauh. Banyak para lansia yang cepat lelah, tetapi tak mengurangi semangat mereka untuk bergembira bersama. Para lansia merasa bahwa KAJ sudah cukup berusaha untuk membahagiakan mereka dan masing-masing pada mengacungkan jempol, jika ditanya mengenai kesan acara ini.

WISATABAHAGIA

Pengalaman penulis menjadi ketua Paguyuban Adi Yuswa MBK selama 12 tahun, acara yang paling disenangi oleh para lansia anggota adalah wisata keluar kota. Di samping silaturahmi rutin bertemu dengan sesama teman lansia lain. Khusus untuk wisata ini, mengingat umur maka mereka hampir "tidak mungkin" kalau pergi sendirian. Pergi rame-rame dengan dikoordinasilah yang paling disukai. Tak heran jika paguyuban membuat acara wisata keluar kota, pesertanya sampai ditolak-tolak mengingat keterbatasan daya dan sarana.

Penulis garis bawahi pesan dari panitia nasional Hari Lansia dan Keluarga Nasional, bahwa untuk menyongsong hari tua harus ada persiapan sebaik mungkin, jasmani, rohani, dan materi. Karena menurut data BKKBN, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional, jumlah lansia Indonesia ini 23 juta jiwa. Namun yang hidup mandiri dan berdaya guna hanya 7 juta jiwa. Selebihnya disamping menjadi beban keluarga (kalau ada), juga masih harus bekerja berebut dengan tenaga-tenaga produktif.

Tak salah kalau Paguyuban Adi Yuswa MBK mengambil moto hidup "mandiri, bermakna, dan berdaya guna". Seperti pesan dari Romo Hadiwidjojo, paling tidak para lansia paroki ini masih dibutuhkan oleh paroki-parokinya dalam karya pelayanan. " Karena pelayanan tak mengenal usia," kata romo pendamping pastoral komunitas lansia ini. Akhirnya para peserta Safari Ria ini menunggu kelanjutan program Komunitas Lansia KAJ selanjutnya. Para lansia! Jaga kesehatan! Ora et Labora dan Olahraga"

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi