Ketuklah, Pintu Akan Dibukakan

  14 Dec 2014, 02:29

Ada suatu perkataan yang menarik dari seseorang ketika membaca jadwal pengakuan dosa di gereja. "Aku tidak tahu apa dosaku," ujarnya. Perkataan itu sulit kita pahami atau tanggapi, karena sesungguhnya orang itu dan Allah sendirilah yang mengetahui dosanya. Semakin manusia itu jauh dari Allah, semakin ia kurang memahami dan menyadari kedosaannya. Sebaliknya, semakin
dekat dengan Allah, ia akan semakin merasa kecil dan tak pantas di hadapan-Nya. Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam diri kita (1 Yoh 1:8).

Ketuklah, Pintu Akan Dibukakan

Dosa mengakibatkan terganggunya relasi manusia dengan Allah. Dosa juga berdampak negatif hubungan antar manusia, sebab cinta kepada Allah tidak dapat dilepaskan dari cinta kepada sesama. Bukankah hukum cinta kasih berbunyi: cintailah Allah dengan segenap hatimu dan segenap akal budimu, dan cintailah sesama seperti dirimu sendiri? Sebagai bagian dari Gereja, dengan berbuat dosa, orang mengingkari dirinya sebagai anggota Gereja yang hidupnya dibimbing oleh Roh Kudus.

Dosa tidak dapat dipulihkan, atau diperbaiki hanya oleh kekuatan dan usaha manusia semata. Sabda Tuhan: "Sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yoh 15:5). Melalui Kristus-lah, hidup manusia dipulihkan kembali. Inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita (1
Yohanes 4:10).

Kristus diutus untuk menyelamatkan kita; memulihkan hubungan kita dengan Bapa yang telah dirusakkanoleh dosa asal. Meskipun telah dipersatukan kembali dengan-Nya, karena masih hidup di dunia, manusia masih kerap jatuh kembali ke dalam dosa-dosa. Sabda Yesus: "Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari yang jahat." (Yoh 17:15).

Kristus berkuasa mengampuni dosa (lih. Luk 5:24a). Karena Ia memiliki kuasa itu, Ia dapat memberikan kuasa-Nya kepada Gereja-Nya karena Ia adalah kepala Gereja dan hidup di dalamnya. Kristus sungguh menghendaki adanya Sakramen Rekonsiliasi dalam Gereja-Nya demi keselamatan manusia yang lemah. Dengan kata lain, Sakramen Rekonsiliasi merupakan sarana penyelamatan yang dikehendaki oleh Allah sendiri.

Dalam masa Adven ini, umat Paroki Tomang - MBK diundang untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi. Jadwal penerimaan Sakramen Rekonsiliasi adalah Selasa-Jumat, 16-19 Desember 2014, yang dimulai dengan Ibadat Tobat pada pkl. 17.00 WIB di gereja.

Mari kita luangkan waktu untuk menerima Sakramen Rekonsiliasi ini, sebagai suatu kesempatan untuk memperbaiki relasi kita dengan Allah dan sesama. Dengan demikian, kita dapat mempersiapkan diri dengan pantas untuk menyambut kedatangan-Nya dalam Natal yang akan dirayakan oleh seluruh Gereja. Semoga Tuhan memberkati.

(Panitia Natal 2014, sumber: Sakramen Rekonsiliasi karya F.X. Wibowo Ardhi terbitan Kanisius, 2000)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi