Rekoleksi Pengurus Lingkungan Gelombang 6 Bersama Romo

  18 Nov 2010, 07:03

"Kalau kita berkumpul di lingkungan, di hadapan Tuhan, semua sama," kata Romo kepada 38 peserta rekoleksi pengurus lingkungan gelombang ke - 6, Sabtu - Minggu (6 - 7 Nopember) di Wisma Puspanita (Ciawi). Semuanya berasal dari Wilayah VIII (Lingkungan St. Gregorius 1-9) dan beberapa pimpinan Paroki MBK.

Saat itu Romo menjelaskan Kontekstualitas Arah Dasar KAJ Perutusan/Tugas-Tugas dan Pengurus Lingkungan. Ia menegaskan pentingnya persatuan dan persaudaraan umat lingkungan. "Kita harus mengembangkan umat teritorial karena pada umat teritorial terdapat kesejatian umat kristiani," papar Romo.

Dalam berdagang ada konsep PUAS, kata Romo ketika sampai pada soal bagaimana meningkatkan hidup rohani. Konsep "kepuasan" dalam dagang tidak bisa dipakai untuk kehidupan rohani karena bisa mendorong orang semata-mata mengejar "kepuasan demi kepuasan" (egosentrisme).

Para peserta rekoleksi di Wisma Puspanita itu merasa tercerahkan oleh uraian Romo. Mereka menjadi lebih paham tentang bagaimana seharusnya Kehidupan umat di Lingkungan, mengikuti semangat hidup Jemaat Perdana seperti digambarkan oleh Kisah Para Rasul 2: 41-46 (iman, pelayanan, persaudaraan).

Romo menjelaskan: 1. Iman (Pengajaran Para Rasul; Mereka selalu berkumpul dan memecahkan roti dan berdoa; Mengadakan banyak mujizat dan tanda; Persekutuan bertambah bersatu; Berkumpul bersatu di bait Allah; Sambil memuji Allah dengan tulus hati;2. Persaudaraan;3. Pelayanan (Kepunyaan mereka milik bersama untuk membagikan)

Ada 5 pilar kegiatan Umat: Bidang Liturgi, Pelayanan, Pewartaan, Paguyuban (Persekutuan), Kesaksian. Umat ingin melakukan hal-hal konkrit di lingkungannya, mengikuti apa yang diputuskan oleh Keuskupan, tidak lari dari Injil. Tiap lingkungan harus menjadi Gereja kecil, yang mendorong dan melaksanakan kegiatan-kegiatan, yang tidak hanya berdoa saja. Harus ada kontribusi diantara umat teritorial dan umat kategorial.

Sesi selanjutnya berpusat pada Situasi Pokok Wajah Lingkungan Kita Refleksi Spiritualitas Pastoral Gembala Baik. Romo menjabarkan berdasarkan Yohanes 10: 1-21, Kepemimpinan yang melayani, Gembala yang baik masuk melalui pintu, mengenal umat-NYA (memanggil dan menuntun keluar), Berjalan di depan, menuju padang rumput (HIDUP) melalui PELAYANAN dengan mendalami dan berdoa, mengubah hidup pribadi, memberikan pelayanan yang lebih baik/terus, kemudian mengembangkan Ad Intra (Data Warga) dan Ad extra.

Yesus Kristus adalah GEMBALA UTAMA (jalan, kebenaran, kehidupan), kemudian Uskup, Imam, dan Ketua Lingkungan mengikuti Dia menggembalakan umat, supaya umat bersatu dengan Allah.

Kata Romo: "Mari kita ketua dan anggota pengurus lingkungan berjalan mengikuti DIA, kalau hanya bicara saja tetapi tidak melakukan apa-apa, efeknya akan sangat RENDAH. Tetapi kalau menjalankan yang harus kita jalankan, efeknya akan luar biasa."

Suasana rekoleksi hari pertama sempat "tergoncang" oleh musibah yang menimpa peserta rekoleksi, Gunawan (Lingkungan St. Gregorius 2). Di tengah rekoleksi, Gunawan mendapat kabar rumahnya di Taman Kedoya Baru terbakar. Namun acara rekoleksi tetap berjalan sesuai rencana. Pada hari kedua (Hari Minggu) suasana makin meriah. Mereka menyanyi penuh semangat dalam Misa Kudus, dengan iringan organ yang dimainkan Johny Tjandra (warga MBR 3).

Setelah makan siang mereka kembali ke Jakarta membawa dalam hatinya suara ini: Tuhan menunjuk kita menjadi pengurus lingkungan untuk menggembalakan domba-domba-NYA. Kita harus benar-benar menemukan makna menjadi pendamping di lingkungan dengan menjalankan 5 pilar.

(Asteria Susi)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi