Kunjungan Pastoral Romo ke MBR 6

  12 Aug 2011, 07:01

Dapatkah Anda menghitung berapa banyak wajah yang hadir saat menerima kunjungan pastoral Romo di rumah Lukas Panji Kusuma dan Sari pada 21 Juli 2011?Nah, di malam yang cerah dan angin sepoi bertiup, Romo yang kocak, spontan tapi berbobot ini menjelaskan VISI dan MISI atau Arah Dasar Pastoral KAJ tahun 2011-2015. Wajah-wajah lama merasa diberikan suntikan angin segar dan wajah-wajah baru mendengarkan dengan penuh antusias sampai lupa berkedip.

"Rupanya ciri persaudaraan sejati di antara umat MBR 6, tidak diragukan lagi. Itu semua terbukti dari arisan lingkungan, Ziarek ke Bandung (walau bisnya mogok di jalan dan terpaksa diperbaiki di sana, sampai terlambat pulang ke rumah), wisata kuliner. Baksos ke Sahabat Baru, mengikuti Bulan Liturgi Kitab Suci Nasional (Bulinas) yang digabung dengan doa Novena bulan Mei, merayakan Natal bersama di Mega Mendung, memangkas rambut gratis untuk anak-anak yatim piatu di berbagai Panti Asuhan.

Justru persaudaraan sejati ini adalah faktor ke 2 dari 3 faktor yang termaktub dalam Arah Dasar Pastoral yaitu "memperdalam iman akan Yesus Kristus, membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat."

Romo mengutip KIS 2: 41, mengajak kita untuk merenungkan sekaligus meneladani kehidupan Jemaat Perdana yang telah memiliki ke 3 ciri ini sepeninggal Kristus. Bahkan pada abad itu pun mereka sudah berfellowship: berkumpul, menyanyi, mendengarkan pewartaan Injil dari para Rasul. Saling berbagi, yang lebih sejahtera menjual hartanya sesuai dengan keperluan. Roh Kudus turun atas mereka, banyak yang memberikan diri untuk dibaptis, menerima Ekaristi dan banyak jiwa diselamatkan. Dengan kata lain mereka mengakarkan kehidupannya kepada Yesus Kristus sebagai panutannya.

Lewat analogi, Romo mengibaratkan kita semua seperti tanaman jagung yang tanahnya perlu terlebih dahulu digemburkan sebelum biji disebarkan. Biji jagung ini akan menumbuhkan akar, supaya dapat menghisap makanan, setelah itu tumbuh tunas dan akhirnya ia berbuah menjadi jagung. Begitu pula kita sebagai pengikut Kristus,umat hendaknya tidak sekedar dituntun, tapi setiap orang diharapkan untuk berpartisipasi aktif Dari hari ke hari hendaknya kita semakin menghayati dasar dari Injil yaitu KASIH. Kasih itu hanya dapat tercipta jika kita sendiri mentransformasikan diri seperti Santo Paulus yang bertransformasi dari manusia lama (kedagingan), menjadi manusia baru yang digerakkan oleh Roh, yang penuh kasih.

Gereja juga tidak tinggal diam. Sebagai Tubuh Kristus, Gereja berkarya nyata dalam mengatasi pelbagai permasalahan sosial, terutama kemiskinan dan intoleransi dalam kehidupan bersama. Justru Yesus bersemayam dalam sanubari mereka yang miskin papa dan tidak berdaya. Bukankah Yesus = Kasih? Karena itu dalam pelayanan kasih, hendaknya kita menggeser egosentrisme, sebab ketika kita melakukan sesuatu untuk wong cilik (membagikan beras dan sembako atau dalam bentuk apapun juga), saat itulah kita melakukannya untuk Yesus sendiri.

Romo mengawali kunjungan pastoralnya sejak pkl 09: 00 di hari yang sama dengan mengunjungi rumah sesama warga Villa Tomang Mas untuk mendoakan dan memberikan berkat kepada dua anak balita yang sedang sakit, disambung dengan menerimakan Sakramen Perminyakan kepada seorang ibu lansia dan putrinya pada pkl 19: 00. Benarlah apa yang dikatakan oleh Ibu Theresa dari Kalkutta, "The Fruit of Faith is Love, and the Fruit of Love is Service."

(Ursula Gyani - MBR6)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi