Pengabdian C.Verbeek, O.Carm

  10 Nov 2011, 12:55

Kamis sore (3/11) di kapel St.Theresia Lisieux, Auditorium MBK, ada acara meriah dan syukur "60 tahun Pengabdian C.Verbeek (lahir 1928) sebagai Karmelit di Indonesia. Misa konselebrasi dipimpin oleh Mgr. Hadisumarta -Uskup Emeritus, Rm. Anton Gunawan dan Rm. C. Verbeek sendiri. Bacaan liturgi dari pesta Santa Maria, Pelindung dan Teladan para karmelit. Koor oleh Karmelit awam, solis Br. Herman, organis Ibu Anton Sardjo dan dirigen Mieke S.

Pengabdian C.Verbeek, O.Carm

Dalam homilinya Mgr. Hadisumarta bangga bisa belajar filsafat eksistensialisme (jadi orang harus realistis, jangan ideologis dan jangan pragmatis) dari Rm. Verbeek, sehingga ia kuat memberi retret bagi para imam, biarawan dan suster sampai di usia yang ke-79 tahun. Beda dengan dua perintis Karmel yang lain yaitu Rm. Demmer dan A.Rohuis yang aktif dan misioner sampai kepelosok pedalaman, Rm. Verbeek bersama Rm Hardo berada ditengah pendidikan dan mengajar cara berdoa meditasi kristiani. Ia ingin menggabungkan hidup aktif dan kontemplatif, antara Doa dan Karya. Sewaktu masih jadi uskup di Sorong, Rm Verbeek ikut mendampinginya 1993-1996.

Ibu Rita dari MKK, pencetus ide perayaan hari ini dan penyusun buku kenangan 60 Tahun mengatakan bahwa Romo Verbeek adalah gembala yang membuka pintu bagi domba-domba-Nya. Semoga kumpulan renungan ini bisa dimengerti dan lebih mengangkat hati umat beriman kepada Tuhan.

Hubertus dari Karmelit Awam, memandang Rm. Verbeek sebagai sahabat dari pada imam. Bagaimana romo memberi doa khusus bagi pernikahannya di tahun 1995 dan ketika keluarganya ditimpa musibah.Dalam retret komunitas Romo mengatakan "kontemplasi 24 jam" untuk menyatakan bahwa Tuhan hadir setiap saat/detik. Siapa yang menyakiti sesama, menyakiti Tuhan yang bersemayam dalam diri orang itu.

Rm. P.S.Hary Susanto, SJ., ex murid C.Verbeek dan jebolan S-3 dari IAIN Sunan Kalijaga, Jogya ini ingat komentarnya: "Kalau mau jadi imam, ya supaya betul-betul jadi dengan mata yang terbuka pada dunia. "Inilah yang memotivasinya untuk bisa memberikan diri bagi sesama. A man for others.

Rm. Heribertus, kepala paroki MBK mengenang tahun 1994 ia mengenal Rm. Verbeek sebagai seorang pertapa dengan gubuknya di tengah kebun apel biara di Batu. Dalam kesulitan panggilannya, romo ini, yang jadi bapa pengakuannya sering memberi peneguhan. Dalam pelayanannya,Rm Verbeek tidak pernah menanyakan "apa pekerjaannya" tapi "mengenai pribadinya."

Rm. Anton Gunawan sebagai wakil Prior Provincialis menyatakan bahwa Rm. Verbeek adalah putera terbaik Ordo Karmel Indonesia.

Rm. C. Verbeek yang ditahbiskan jadi imam di Malang 19/12/1954 mengucapkan syukur atas segala rahmat dan pendampingan selama 60 ½ tahun (3 Mei 1951-3 Nop 2011) dari mereka yang hadir di sini dan yang telah di surga. "Tanpa orang lain saya bukan apa-apa. Semuanya bukan usaha saya sendiri tetapi berkat orang lain."

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi