Komunikasi Kunci Keselarasan Menggereja

  12 Dec 2010, 08:19

Romo Heribertus Supriyadi O.Carm menekankan komunikasi yang selaras, artinya ada timbal balik atau dua arah demi keselerasan dalam menggereja. Di mana di dalamnya terdapat program kerja paroki untuk diimplementasikan umat. Ibaratnya kalau Raker MBK 2010 mempunyai tema Duc in Altum, bertolak ke tempat yang dalam untuk menjaring ikan. Di mana akan banyak tangkapan ikan tanpa membuat keruh airnya kalau ada komunikasi yang baik. Ini dikemukakan Romo Heri mengomentari banyak pertanyaan umat kepada pembekal raker, Romo Yohanes Eddy Purwanto Pr, sekretaris eksekutif KWI di Raker MBK 2010 (5/12/010) di Auditorium MBK. Romo Heri secara definitif akan mengganti Romo Eko Aldilanto O. Carm mulai tanggal 11 Desember 2010 nanti. Keduanya bertukar tempat tugas, Romo Eko dari kepala paroki menjadi sekretaris Keuskupan Malang.

Sementara Romo Eddy dalam pembekalannya, Duc in Altum bukan untuk rekreasi tetapi justru pindah dari zona nyaman menuju ke zona yang penuh risiko. Kita kadang terlena dalam zona yang nyaman, yang cenderung untuk bisa bersembunyi, anonim. "ngene-ngene wae wis cukup (begini-begini saja cukup). Lha, kalau gitu yang kita tangkap ya cuma gereh petek (ikan teri tak bergizi)." Selanjutnya bertolak ke tempat yang lebih dalam sekaligus menguji kualitas kepemimpinan terutama di dalam mengambil keputusan. Seperti pedoman penggembalaan Uskup Agung Jakarta Mgr.Suharyo Serviens Domino Cum Omni Humilitate dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Di mana kepemimpinan itu meneladani Petrus sendiri.

Mulanya kepemimpinan itu bersifat alamiah. Kemudian siap mengikuti kehendak Allah, bersedia diarahkan, dibimbing, diberi masukan. Akhirnya bersedia dengan rendah hati dan mengakui kelemahan serta siap menerima tugas yang baru. Menjadi pemimpin umat harus mempunyai jiwa dan semangat kepemimpinan Yesus (Matius 20: 28) Sama seperti anak manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani serta.......

Memimpin bukan untuk mengatur, tetapi memimpin menolong kelompok/paroki mengarahkan kemana pergi sesuai dengan visi/misi. Dan mengatur (mengelola) segala sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Kemudian menggembalakan yang berarti memadukan antara memimpin dan mengatur.

BELA RASABela rasa berarti compassion, menderita bersama (Matius 9: 36) "Melihat orang banyak tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan... Maka Yesus memberi makan, memberi kesembuhan, penghiburan dan seterusnya. Bela rasa yang nyata adalah contoh karya Bunda Teresa dari Kalkuta. Bela rasa yang rohnya spiritualitas missioner tak ada hitung-hitungan. Koyo wong ngentut ora usah disedot maneh entute, seperti kalau kita kentut tak perlu baunya disedot sendiri karena tak mau rugi, canda romo kelahiran Sendang Sono itu. Namun diingatkan dalam bela rasa itu kita akan menghadapi 3 realitas kehidupan di masyarakat. Yaitu kemiskinan, pluralitas agama, dan kemajemukan budaya. Inilah yang harus disikapi dengan bijaksana terutama melalui komunikasi.

Pembekalan Romo Eddy juga disertai tanya jawab menarik. Khusus kepada ketua-ketua lingkungan yang merasa terjerumus, romo memberi bekal penguatan. Acara dilanjutkan dengan Raker yang berupa para kaling "berbelanja" program yang dijual oleh seksi-seksi. Raker berlangsung sehari penuh dan ditutup dengan misa syukur di kapel St. Theresia Lisieux dipimpin 3 Romo konselebrasi oleh Rm. Eko Aldilanto O.Carm, Rm. Eddy Purwanto Pr. dan Rm. Heribertus Supriyadi O.Carm.

(IG. Sunito)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi