Dari Jakarta Ke Malang
12 Dec 2010, 08:30
Sabtu (27/11), dalam rapat rutin prodiakon, pastor kepala MBK Rm. Eko yang menyapa para prodiakon dengan Asisten Imam memberi pelajaran terakhir dengan tema "Iman yang aku hidupi dalam pelayanan sebagai prodiakon." Rm. Eko mendapat tugas baru sebagai Sekretaris Uskup di Malang mulai 1 Desember 2010 dan pada 5 Desember 2010, acara serah terima akan diadakan bersamaan dengan Raker di Auditorium MBK. Setelah itu, tanggal 18 Desember malam kembali ke Malang. Tapi dalam week-end akhir bulan, beliau akan melihat-lihat projeknya di Purwakarta. Sebagai orang kantoran, romo akan bersepatu dan berkemeja.
Dei VerbumProdiakon dianjurkan untuk membaca Dei Verbum (Wahyu Ilahi) dari Konsili Vatikan II yang disahkan tanggal 18 Nopember 1965. Prodiakon diminta untuk mempunyai keutamaan yaitu sikap hidup yang melebihi kewajiban orang katolik biasa. Ia harus mempunyai iman dan cinta, yang sumbernya adalah Kasih. "Supaya iman ini ada, perlulah uluran tangan dan bantuan rahmat Allah serta pertolongan batin Roh Kudus, yang menggerakkan dan mengarahkan hati kepada Allah, membuka mata budi serta memberikan "kepada semua orang kenikmatan dalam menyetujui dan mengimani kebenaran." (DV 5)
Iman AbrahamSeperti Abraham dengan ketaatan iman meninggalkan Haran di Ur Kasdim, menempuh perjalanan terakhirnya ke tanah Kanaan oleh cinta untuk mencapai tujuan yang tidak pasti. (Rm 4: 12) Iman itu adalah hubungan pribadi dengan Allah, kita latih dengan Doa, Puasa dan Pantang serta Amal. Kita mengu-atkan iman dengan pengalaman kan Allah dan tidak boleh meninggalkan pengetahuan. Iman tidak boleh jatuh dalam mistisisme. Pengalaman iman adalah kesadaran diri dan mengakui Allah sebagai sumber. Iman kita kenal dari Sabda Allah dan jawaban kita atas Sabda Allah.
KeheninganDari pengalaman sebagai pastor, ia memberkati rumah dengan tiap-tiap kamar ada TV-nya. Di kota metropolitan ini, rupa-rupanya orang takut akan keheningan. Sesungguhnya Alah tidak memaksakan kehendaknya. Orang beriman hendaknya melaksanakan hidupnya dengan cinta. Iman itu ada-lah pemberian dari Tuhan dan jawaban manusia. Tuhan tidak memberikan kita roh ketakutan. Bagaimana orang yang setia dan rajin berdoa Rosario, takut berjuang. Camkan "Jadilah kehendak-MU".
BersyukurlahKita harus memberi diri (melayani) dengan gembira. Berani menepis segala godaan: "Kenapa mau jadi ketua lingkungan; Kenapa mau jadi prodiakon?" Kita wajib bersyukur: "bahwa aku yang lemah, mau dipakai Tuhan jadi prodiakon." Konsekuensi dari Iman adalah mengatur sikap hidup untuk sehati, sepikiran dan seperasaan dengan Kristus." Selamat bertugas di tempat baru, Rm. Eko.
Sharing prodiakonAgar umat tidak membawa bangku bakso dalam gereja, karena menyulitkan pembagian komuni. Isilah bangku-bangku kosong di dalam gereja, jangan bergerombol di belakang gerbang utama. Supaya pembagian komuni lancar dan cepat selesai. Sikap dan cara menyambut komuni yang tidak simpatikseperti jalan melenggang tanpa mengatupkan tangan di depan dada. Dan yang parah: mengantungi hosti dalam saku. Ini sudah terbilang penistaan terhadap sakramen.
Sekali pun dalam pembekalan dan seminar Mgr. Hadisumarta O.Carm dan DR. A.B. Pareira O.Carm, tidak ada keberatan soal prodiakon wanita. Namun katanya, umat MBK belum mau terima prodiakon wanita? Untuk rekrutmen prodiakon baru, lingkungan yang tidak punya prodiakon, supaya pro-aktif mencari dan mendorong umatnya untuk melayani."Saling melayani,"(1Pet 4: 10)
(Tomas Samaria)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |