Carilah Tuhan Lebih Dulu

 Tomas Samaria  |     11 May 2014, 07:52

Sabtu, 3 Mei 2014, di PDKK MMC, Rm. Hengky Ponoman, MSC menceritakan bagaimana ibunya yang sakit kanker payudara, bisa sembuh tanpa operasi dan minum obat. Minggu 4 Mei di PDKK MBK, Rm. Anton Gunawan, O.Carm bersaksi bahwa ia mengidap rupa-rupa kanker dan divonis hidup tinggal enam bulan saja, namun hingga 1 ½ tahun kemudian masih tetap bugar. Romo menasihati: Jangan suka menghakimi orang yang sakit sebagai kurang beriman. Orang yang sakit telah krisis iman. Romo merasa terbantu dengan doa teman-teman dan umatnya, mengingatkan bagaimana seorang yang lumpuh disembuhkan, berkat iman teman-temannya yang menurunkannya dari atap rumah, di mana Yesus waktu itu mengajar.

Dalam perjalanan pulang ikut Lily Tanila, koordinator PDKK Ratu Damai/Wil. VI, ia memperkenalkan saya dengan Rosalina dan Josefina wanita-wanita asal Flores yang dulunya sakit kanker gondok dan payudara. Dengan iman dan doa, mereka sembuh tanpa operasi dan makan obat. Sungguh hebat dan dahsyat Tuhan kita, El Shaddai.

Senin 5 Mei, Rm. Felix Supranto SS.CC dari gereja S. Odilia, Tangerang mengutip lagu Sekolah Bina Iman: "Apa yang dicari orang? Uang! Apa yang dicari orang siang dan malam? Uang! Uang! Uang! Tuhan dilupakan. Banyak orang datang ke Kebangunan Rohani Katolik (KRK) untuk cari mukjizat penyembuhan bukan untuk mencari Tuhan. Berbondong-bondong orang memenuhi novena: minta berkat. Tidak mencari Tuhan. Pikiran duniawi mencari kenikmatan jasmani. Terpesona dengar Yesus menggandakan 5 roti dan 2 ikan, memberikan makan 5000 orang. Yesus menggugat: "Sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu sampai kenyang." Surat baptis tidak laku di rumah sakit. Tunggu mukjizat, pasti beres.

Orang muda Katolik pergi ke gereja, karena melihat gadis yang diincarnya masuk gereja. Ada juga yang matanya jelalatan ke sana ke mari, cari selingkuhan. Jangan datang ke gereja cari mukjizat. Jangan sembah mukjizat, sembahlah Tuhan. Jika belum sembuh, mungkin mempunyai rencana lain yang lebih indah.

Banyak orang melayani sampai lupa keluarga. Ada yang senang jadi wali baptis di sana sini. Mereka seperti malaikat di surga, setan di rumah. Ada isteri yang pulang ke rumah 10.30 malam, dan disambut koor di rumahnya: "Indomie seleraku." Tuhan sangat dekat dengan kita, lewat doa. Doa melingkupi:

  1. Firman Allah dan Roh Kudus bersatu dengan penuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.
  2. Doa itu harus seimbang. Firman berakar pada Kebenaran. Roh mendatangkan suka cita dan kegembiraan. Doa tanpa roh, kaku. Spiritualitas tanpa roh, jatuh dalam penipuan dan emosional.
  3. Doa itu harus berbuah. Yesus bersabda: "Bukan kamu yang memilih Aku, tapi Aku yang memilih kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah," (Yoh 15:16)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi