Pergilah dan Wartakanlah Injil!

 Seksi Katekese MBK  |     10 Jan 2015, 20:10

Dalam sebuah pertemuan Lingkungan, seorang umat berkisah. Di kantornya, ia selalu menjadi bulan-bulanan rekan sekerja karena beragama Katolik. "Ajaran agama saya dibenturkan dengan ajaran agama lain, dan saya tidak tahu bagaimana menanggapinya. Akhirnya saya diam saja, meskipun dalam hati terasa sakit," ujarnya.

Pergilah dan Wartakanlah Injil!

Lain lagi kisah seorang umat di Lingkungan yang lain. Setiap kali pertemuan, ia mengungkapkan pikiran-pikirannya yang tak selaras dengan ajaran Gereja Katolik. "Semestinya bayi juga boleh diberi hosti," katanya. "Mengikuti Perayaan Ekaristi itu tak perlu. Kita cukup berdoa di rumah saja. Mengaku dosa itu juga tak perlu;ngapain ngaku dosa ke pastor yang juga manusia penuh dosa?"

Situasi-situasi seperti itu, mungkin kerap kita temui dalam hidup menggereja, ataupun di tempat-tempat lain di mana kita jumpai orang Katolik. Tak jarang, kita menjadi bingung tentang ajaran Gereja Katolik yang semestinya kita ikuti. Tak jarang juga, karena ketidaktahuan kita, malah ajaran yang bertentangan dengan iman Katolik-lah yang kita ikuti.

Situasi itu tak terelakkan di dalam kehidupan orang-orang Katolik di Indonesia. Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia terdiri dari beragam ras, suku bangsa, budaya, agama, aliran dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam interaksi keseharian, beragam kekayaan hidup itu saling mempengaruhi. Pengaruh itu dapat bersifat membangun, dapat pula merusak. Hukum cinta kasih di dalam
Gereja misalnya, terancan pudar karena praktik-praktik kekerasan yang disaksikan atau dialami oleh orang-orang Katolik. Tak heran jika banyak juga orang Katolik yang melakukan tindak kekerasan, baik secara verbal, fisik maupun psikologis.

Dalam situasi itu, setiap orang Katolik yang telah dibaptis, dipanggil oleh Roh Kudus untuk menegaskan warta keselamatan Allah, melibatkan dirinya dalam mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Ada banyak ragam panggilan, di antaranya adalah suatu panggilan khusus untuk menjadi katekis.

Seorang katekis berperan untuk menyampaikan secara jelas pesan Kristiani. Seorang katekis adalah juga teman bagi para calon baptis dan baptisan baru, dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan iman dan kehidupan sakramental yang penuh. Seorang katekis hadir sebagai saksi Kristus, terlibat dalam perkembangan hidup manusia, inkulturasi dan dialog (lih. Pedoman untuk Katekis, Komisi Kateketik KWI, 1997).

Paroki Tomang - Gereja MBK membuka kesempatan bagi umat yang berminat, untuk menjadi tenaga katekis paroki. Para calon katekis akan difasilitasi untuk menerima pembekalan (kursus pradasar & dasar, kursus lanjutan dst.), mengikuti proses seleksi, hingga akhirnya resmi menjadi katekis paroki. Informasi dan pendaftaran mengenai penerimaan tenaga katekis ini dapat diperoleh melalui pengumuman di Warta Minggu.

Kita dipanggil dan diutus untuk pergi memberitakan Injil (lih. Mrk. 16:15). Mari kita tanggapi panggilan dan perutusan itu dengan menjadi katekis!

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...  Kembali

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi